Les is more, Desa Les di Buleleng Bali.



Desa Les Buleleng Bali – Bali memiliki tempat wisata yang beragam, kepopulerannya tidak hanya terkenal di Indonesia saja namun sampai ke luar negeri. Selama ini Bali identik dengan hotel berbintang, restoran mewah, lalu lintas yang padat dan juga hiburan malam. Namun di Bali bagian utara terdapat tempat dimana banyak ketenangan dan ketentraman yang bisa didapatkan namanya adalah Desa Les Buleleng Bali atau masyarakat lebih banyak menyebutnya dengan Desa Les.

Desa Les Buleleng Bali atau yang biasa disebut dengan Desa Les ini banyak dijadikan sebagai tempat tujuan ekowisata dan juga budaya. Lokasinya berada di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng di Bali. Desa Les termasuk dalam salah satu desa pesisir yang berada di Buleleng. Sedikitnya ada 51 Desa Pesisir yang ada di sembilan kecamatan di Kabupaten Buleleng. Tentu bisa dibayangkan dengan 51 desanya berada di pesisir, berapa jumlah kekayaan laut yang dimilikinya.

Ada berbagai macam pesona yang bisa didapatkan ketika mengunjungi Desa Les ini. Pesona tersebut tidak terlepas dari kearifan lokal masyarakat setempat yang mana masih sangat menjaga keindahan alam terutama bawah lautnya. Berikut adalah pesona Desa Les yang menakjubkan:

Pesona yang bisa ditemukan dari Desa Les ini adalah budidaya ikan hiasnya. Sudah sejak 30 tahun lamanya nelayan yang ada di sini menghidupi keluarga mereka dengan ikan hias yang dibudidayakan. Dulunya masyarakat Desa Les ini menggunakan jaring untuk menangkap ikan hias, kemudian beralih ke potas yang berfungsi untuk membius ikan. Sayangnya potas ini bisa menyebabkan kerusakan lingkungan terutama bagi terumbu kerang. Ketika menggunakan potas ini sebanyak 70% terumbu karang di desa ini rusak, setelah mengetahui banyak yang rusak maka nelayan yang ada di Desa Les berusaha untuk mencari ikan hias dengan cara yang alami. Kini budidaya ikan hias yang ada di Desa Les ini tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal namun juga pasar mancanegara tepatnya di kawasan Asia dan juga Eropa.



(VLOG) An Authentic Balinese Cuisine Experience in Les Village, Buleleng Bali.




Pesona Desa Les Buleleng Bali yang tidak boleh dilewatkan adalah ketenangan di kala senja. Tidak ada deretan kursi berjajar di pinggir pantai, tidak ada pedagang yang menawarkan makanan atau minuman, namun yang dirasakan adalah semilir angin yang berhembus di senja hari. Begitu tenang dan juga menentramkan. Selain itu suara ombak yang memercik bebatuan karang menambah ketenangan saat berada di tempat ini.

Desa Les Buleleng menawarkan spot diving yang sangat menarik dimana terdapat banyak terumbu karang bersama dengan ikan hiasnya beraneka warna dan jenis. Terumbu karang inilah yang sangat dijaga oleh masyarakat Desa Les agar tidak banyak terumbu karang yang rusak dan menyebabkan ikan hias maupun yang lainnya mati. Sebenarnya tidak hanya diving saja yang menjadi pesona di desa ini, namun penyelam juga bisa diajarkan bagaimana caranya menyelamatkan dan melestarikan terumbu karang yang selama ini sudah banyak dilakukan oleh nelayan. Bagi yang tidak bisa diving ada juga kegiatan snorkeling yang sama menarinya dengan diving.

Wisata selam di Desa Les Buleleng ini memang sangat diunggulkan. Berkat transplantasi terumbu karang yang dilakukan oleh para nelayan dan juga para penyelam, terumbu yang dulunya rusak menjadi akibat potas kini sudah menjelma menjadi terumbu karang yang cantik. Ikan yang dulunya menghilang kini banyak berdatangan kembali. Terumbu karang di Indonesia memang sudah memprihatinkan, sebab hanya 30% saja yang kondisinya baik sehingga transplantasi yang dilakukan oleh Desa Les Buleleng ini patut ditiru oleh desa pesisir lainnya.

A post shared by Barry Kusuma (@barrykusuma) on


Pesona yang bisa dilihat dari Desa Les selanjutnya adalah adanya produksi garam yang sudah skala internasional. Hal itu dikarenakan garam tersebut sudah di ekspor sampai ke luar negeri seperti ke Jepang, Australia dan juga Amerika. Masyarakatnya tidak hanya memiliki profesi sebagai nelayan saja, namun juga sebagai petani garam. Sedikitnya ada 20 petani yang bisa menghasilkan garam dengan berat ratusan ton di Kabupaten Buleleng. Yang menarik adalah di kabupaten Buleleng ini garamnya bisa dibentuk dengan bentuk piramida yang unik, dan hanya bisa ditemukan di Kabupaten Buleleng saja.

Pesona yang tidak boleh dilupakan ketika mengunjungi desa wisata adalah budaya yang ada di daerah tersebut. Salah satu budaya yang ada di tempat tersebut adalah upacara metuun yang mana waktunya sama dengan ngaben. Metuun berasal dari kata tuwun yang artinya menghadap turun. Ketika melakukan upacara ini tidak boleh menghadap ke kanan atau ke kiri, ke depan atau ke belakang. Tempatnya pun cukup di pekarangan rumah saja dengan menyembelih babi dijadikan sebagai seserahan. Tujuan seserahan tersebut untuk memanggil Hyang Pitara.


 (VLOG) An Authentic Balinese Cuisine Experience in Les Village, Buleleng Bali.

Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer & Videographer).
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
https://www.youtube.com/barrykusuma (Barry Kusuma Youtube Channel)