Pulau Salemo, Tempatnya Penghapal Al Quran Cilik.


Pulau Salemo adalah satu dari sekian pulau kecil yang berjejer di kepulauan Pangkep. Luas pulau yang kurang lebih hanya 10 Km2 ini sangat padat ditinggali oleh penduduk, dan mereka mayoritas muslim. Bahkan pulau ini kini sedang proses dicanangkan sebagai pulau santri Salemo oleh Pemda Pangkep. 

Dalam sejarah lisan, menurut orang tetua yang hidup di pulau ini, sebelum Indonesia merdeka, pulau ini menjadi pelabuhan. Ratusan perahu dagang phinisi milik para saudagar kaya yang bermukim di situ. Armada phinisi ini melayani perdagangan antar pulau Sulawesi – Kalimantan, Jawa, Sumatera, bahkan sampai ke Singapura dan Manila.


Pulau ini juga menjadi salah satu pusat pengajaran ilmu-ilmu Islam di Sulawesi Selatan. Banyak alim ulama yang memilih tinggal ini dan menarik banyak murid dari berbagai penjuru, dari Mandar sampai Selayar, untuk belajar agama.

pernah memiliki pesantren terbesar di Sulawesi Selatan, tempat pengajian para ulama besar seperti Kh. Jamalludin Assaggaf Puang Ramma dan KH. Rahman Matammeng.

Mereka melakukan pengajian bercorak kulliyah d di rumah-rumah belasan Anre Guru, para alim ulama yang rata-rata lulusan Mekkah dan Medinah, dengan berbagai judul dan tingkatan kitab kuning ataupun hafalan Qur’an sebagai mata ajaran.


Salemo menjadi pesantren pulau’ itu berakhir ketika Salemo pernah dibom-- dibumiratakan oleh sekutu tahun 1945. Dan Salemo menjadi cerita pesantern pulai itu kini hanya menjadi cerita turun temurun para sepuh yang juga akan pergi satu per satu.

Ketika beberapa lalu memasuki pulau ini, tertulis anda memasuki kawasan nuansa Islam dan terlihat meriam besar di bawahnya. sana juga terdapat majsid yang cukup besar di sana dan pesantren penghapal alquran. Dalam setahun ini pesantren ini telah melahirkan dua anak salemo berusia 16 tahun telah tamat alquran.


Disini terdapat langgar yang mengajarkan anak anak kecil berumur 2 sampan 3 tahun untuk belajar membaca Al Quran sekaligus menghapalnya, sehingga banyak anak anak yang memasuki kelas 6 SD sudah menghapal ayat ayat Alquran. maka tidak salah jika pulau ini disebut sebagai Pulau penghasil penghapal Al Quran.


Text by Ayu Arman (Book Writer)
Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer & Videographer).
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
https://www.youtube.com/barrykusuma (Barry Kusuma Youtube Channel)

Bissu Penyambung Lidah Sejarah.



Di masa lalu di bumi Celebes Nusantara, hiduplah kaum yang dipercaya sebagai titisan Dewata. Mereka bukan pria, bukan pula wanita. Mereka adalah kaum bissu, kaum yang menjadi pemimpin spiritual dari era Bugis kuno. Kaum trans bergender non-biner yang mengabdi sebagai imam besar populasi Bugis setempat.

Keberadaan mereka tertera dalam naskah La Galigo.Kitab tertua kebudayaan Bugis, yang menyatakan peran penting Bissu untuk keberlangsungan kerajaan, terutama di era pra-Islam.

Seorang Bissu dipandang sebagai percampuran manusia dan dewa. Mereka mempraktikkan ritual spiritual ataupun penyembuhan saat upacara pernikahan serta menjelang musim panen. Sayangnya, pandangan positif terhadap Bissu itu mulai berubah beberapa dekade lalu, dan kini hampir punah.


Pangkajene Kepulauan atau dikenal dengan Pangkep ini, dan saya memotret alam dan budaya yang masih terjaga disini. kami berkunjung ke Rumah Arajang. Rumah tempat penyimpanan benda pusaka dari peninggalan Kerajaan Bugis. Di mana tempat Bissu tinggal.

Kami berbincang dengan dengan generasi Bissu ketujuh, Bissu Eka dan bissu Nani, sebagai prolog riset kami untuk memetakan sejarah, budaya dan alam kabupaten Pangkep. Bissu ini diterima di masyarakat Segeri Sulawesi Selatan, mereka masih menjaga tradisi ini pada saat sebelum membajak sawah dan ritual ritual tertentu didaerah ini. namun Bissu terancam punah, karena sedikitnya regenerasi.



Text by Ayu Arman (Book Writer)
Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer & Videographer).
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
https://www.youtube.com/barrykusuma (Barry Kusuma Youtube Channel)

4 Hari Mengexplore Baluran.


Biasanya orang mengunjungi Baluran cuma sehari, padahal untuk bisa menikmati satwa & keindahan Baluran tidak cukup 1 hari. Kita mengexplore TN Baluran selama 4 hari, ada banyak satwa dan tempat indah yg kita temukan.

Taman Nasional Baluran merupakan sebuah tempat wisata sekaligus sebagai taman nasional karena memiliki banyak sekali keaneragaman hayati maupun faunanya. Di tempat ini Anda bisa melihat pemAndangan yang sangat luas dengan hamparan seperti safari. Memang benar jika Baluran mirip sekali dengan Afrikan karena dari tanaman sampai binatangnya banyak yang mirip. Ada sekitar 444 spesies tumbuhan asli Indonesia, 23 jenis mamalia, dan 155 jenis dari burung. Layaknya tour ke Afrika, Anda bisa diantar oleh guide mengelilingi tempat ini dengan mobil SUV. Salah satu taman nasional terbesar di Indonesia ini memang dijaga ketat oleh pemerintah karena banyak hewan dan tanaman dilindungi tumbuh disini sehingga tidak jarang melihat ada patroli yang akan berkeliling menjaga daerah ini.

(VLOG) 4 Days Exploring Baluran. Video by Barry Kusuma


Untuk menuju ke Baluran bisa diakses dari kota lain seperti Surabaya atau lewat jalur selatan. Jika Anda memulai perjalanan dari Surabaya bisa mengambil rute melewati Probolinggo, Situbondo, lalu kemudia ke Banyuputih. Dari desa ini Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju desa Wongsorejo yang kemudian akan mengarah ke pintu masuk dari taman nasional ini. Ada juga rute yang bisa Anda tempuh jika Anda berawal dari Banyuwangi. Anda bisa mengarahkan kendaraan Anda menuju desa Batangan kemudian ke daerah Begol yang jarak tempuhnya bisa mencapai 47 KM. Untuk jalan yang menuju taman nasional ini memang sudah diperbaiki bahkan hampir sebagian besar sudah diaspal. Jalan ini yang akan memudahkan pengunjung untuk datang langsung mengunjungi satwa liar.
 

Dari jarak tempuh tersebut memang membutuhkan waktu yang lama namun itu tidak berarti karena perjalanannya yang ditempuh memiliki pemAndangan yang sangat bagus sekali. Kanan dan kiri jalan masih terbentang hutan yang luas dan beberapa kali Anda akan melihat rumah penduduk yang masih asli. Memang ketika liburan seperti ini akan lebih menyenangkan jika bisa menikmati perjalanannya. Sesampainya di tempat Anda akan diarahkan tentang tata cara masuk dan administrasinya kemudian bisa melanjutkan perjalanan yang tidak terlupakan.
 

Pemandangan memang boleh hamparan sabana yang luas namun binatang dan beberapa tanaman khas akan membuat suasana miripseperti Afrika. Anda tidak akan menemukan tempat wisata seperti ini di tempat lain karena hanya di Baluran Anda bisa menikmati liburan sepuasnya. Guide akan membimbing Anda menuju beberapa tempat yang menjadi persinggahan dari hewan tersebut sehingga bisa Anda gunakan sebagai spot foto yang tepat. Jika Anda menganggap Baluran sebagai tempat safari saja akan salah karena masih ada pantainya yang sangat menawan, bahkan masih sepi pengunjung. Anda bisa berkemah dan mendirikan tenda di sekitar daerah ini tentunya dengan pengawasan dari penjaga Taman Nasional Baluran tersebut.
 

Anda kini dapat menemukan tempat wisata yang sangat menyenangkan di ujung timur pulau Jawa. Masih banyak spot lain dari taman nasional ini yang memiliki spot tersembunyi yang belum diekspos. Anda wajib datang bersama dengan teman Anda atau mengikuti program tour guide yang diberikan oleh jasa travel. Memang seru sekali ketika datang dengan suasana safari yang indah ditambah bisa mengunjungi pantai yang masih alami. Jika Anda ingin menginap sebaiknya menelpon dahulu pada pihak pengelola Baluran perihal perijinannya karena memerlukan beberapa dokumen yang harus disiapkan.
 
 (VLOG) 4 Days Exploring Baluran. Video by Barry Kusuma
 
Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer & Videographer).
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
https://www.youtube.com/barrykusuma (Barry Kusuma Youtube Channel)