Punya kamera bagus & pintar motret tak cukup untuk jadi Travel Fotografer.

Artikel oleh Barry Kusuma
 
Pada saat kita melihat sebuah foto pemandangan alam yang begitu indah, seperti keindahan panorama pegunungan dan laut pernahkah terlintas siapa yang mengabadikan panorama tersebut? tentunya seorang fotografer travel yang handal. tetapi apakah seorang travel fotografer cukup hanya mempunyai skill dan kamera bagus? itu tidaklah cukup.. seorang Travel Fotografer memang banyak membuat orang iri, mereka bisa bekerja sambil jalan jalan. tidak harus datang pagi pagi ke kantor dan bergumul dengan kemacetan kota besar. namun menjadi seorang Travel Fotografer tidaklah cukup jika hanya mempunyai skill memotret yang bagus saja, memang profesi seorang Travel Fotografer tidak seindah kelihatannya. karena seorang travel fotografer membutuhkan persiapan yang matang sebelum memulai pekerjaannya. persiapan yang matang itu mereka harus riset dahulu, menyiapkan peralatan kamera dan lensa agar mendapatkan hasil foto yang maksimal, dan banyak bergaul agar bisa mendapatkan informasi yang banyak ketika memotret.


setelah persiapan banyak dilakukan apakah itu semua sudah cukup? belum.. seorang travel fotografer profesional itu juga harus bisa menguasai manajemen stok foto yang baik, manajemen stok foto ini mencakup banyak hal yang harus diperhatikan. karena ibarat orang yang punya kontrakan, sama juga dengan travel fotografer. asset mereka adalah stok foto yang mereka kelola dengan baik, sehingga suatu saat foto yang dibutuhkan oleh majalah atau media bisa langsung mereka berikan. apa saja sih yang harus dipersiapkan dalam mengelola manajemen stok foto itu.

1. Punya Hardisk backup lebih dari satu.

hardisk merupakan tempat penyimpanan foto foto wisata yang sudah kita bikin. pada saat workshop saya banyak menanyakan ke peserta dimana mereka menyimpan hasil foto mereka? ternyata sebagian besar menjawab dilaptop dan ada sebagian di external hardisk, banyak juga kejadian laptop dan hardisk disimpan dalam 1 tas dan satu tas itu dicuri orang. nah kalau sudah begitu hilang semua foto foto perjalanan kita yang tidak mungkin diulang lagi, masih banyak fotografer dan travelers yang saya temui mereka masih kurang dalam mengelola stok fotonya. pada saat hardisk rusak baru deh kebingungan, walaupun sekarang sudah bisa direstore foto foto dari hardisk rusak tetapi pengalaman saya tidak 100% hasil foto yang direstore bisa kembali dan banyak yang corrupt.


saya dalam mengelola stok foto mempunyai backup sampai 5 lapis, yang pertama saya taruh di PC, kedua di external hardisk ukuran besar 3.5inch, ketiga di external hardisk 2.5inch dan di hardisk inilah biasanya saya suka bawa kemana mana, keempat saya taruh di imac yang biasa buat bekerja dan yang terakhir saya taruh stok foto saya di dalam server. ibaratnya jangan taruh semua telur kita didalam satu keranjang, kalau terjadi sesuatu tidak hilang semuanya dan itu ada benarnya. banyak sekali kejadian hardisk punya teman yang rusak karena soal sepele, misalnya terjatuh atau tersenggol tangan sehingga jatuh dari meja.

2. Manajemen foto.


Sebuah foto travel yang baik harus diindek dengan baik pula. maksudnya begini, kita harus mengarsipkan dengan baik foto foto berdasarkan tahun, atau penamaan destinasi. karena kalau kita menaruh foto sembarangan dan tidak dinamai dengan baik, suatu saat foto dibutuhkan majalah atau media kita akan kesusahan mencarinya. akan lebih baik lagi jika kita memisahkan mana foto yang sudah diedit dengan masih mentahnya. dengan demikian jika kita membutuhkan cepat foto foto yang ingin kita kirim ke klien

3. Menggunakan Server untuk mengirim dan sekaligus menyimpan foto.

wah server kan mahal. betul sih memang server mahal dan biasanya untuk kebutuhan bisnis, tetapi sekarang banyak kok alternatif penyimpanan media server yang lebih terjangkau. saya kebetulan menggunakan "Server Storage Personal" atau dalam ITnya "NAS Network Attached Storage" fungsinya memang mirip serve kebetulan yang saya gunakan merknya Qnap dan Hardisknya Seagate NAS. Server Storage Personal ini buat saya jauh lebih murah dibandingkan kalau kita membeli server betulan yang buat bisnis dan cocok banget buat fotografer. mungkin teman teman IT disini bisa lebih menjelaskan teknisnya ke saya kalau saya salah ya dengan penyebutan istilah ini, kenapa hardisk tipe NAS yang saya gunakan dibanding tipe hardisk lain, karena hardisk ini sangat tahan untuk standby berhari hari bahkan berminggu minggu tanpa mati diklaim tahan 24x7 24 jam dan 7 hari.

Qnap Server Storage yang saya gunakan dan Hardisk Seagate NAS didalamnya.
 
selain itu fungsi server bisa juga untuk mengirimkan foto sewaktu waktu dari mana saja pada saat saya traveling kepada klien yang tiba tiba mendadak membutuhkan foto, memang server harus didukung juga dengan speed internet yang stabil. agar bisa mengirim cepat data dan foto yang dibutuhkan. kebetulan Qnap Seagate NAS yang saya pakai bisa diakses melalui mobile smartphone saya, sehingga pengiriman foto bisa sangat cepat dilakukan.

bagaimana alternatif lain jika tidak bisa membeli server, anda bisa menggunakan PC lama yang sudah tidak dipakai untuk dijadikan server. memang minusnya adalah PC yang dijadikan server sangat boros listrik, dan jika mati lampu harus dinyalakan kembali manual oleh orang rumah. plusnya ya lebih murah, kalo awalnya untuk irit bolehlah pakai PC yang sudah tidak terpakai dan kalau mau jangka panjangnya secara cost lebih irit ya pakai Server Storage Personal.

4. Speed Internet yang stabil dan kencang.

kalau diatas saya membahas tentang Server Storage. kali ini saya membahas tentang speed internet, kecepatan internet yang kencang itu mutlak buat travel fotografer, dulu saya sempet gemes dan agak sebel juga sih sama mantan menteri Kominfo yang pernah bilang internet kencang itu buat apa sih.. Hellowww pak..!! ya internet kenceng penting banget buat kerjaan lah pak, khususnya buat industri kreatif. buat fotografer dan videografer kan mengirim file kenceng dan stabil itu perlu, bisa kirim file ke klien, kirim video ke youtube dan akhirnya industri pariwisata kita juga bisa cepat melesat. saya berandai dan memimpikan kapan ya Indonesia dipelosok nusantara bisa akses internet kenceng, seandainya infrastruktur internet di pelosok pelosok nusantara kenceng nih yakin banget industri pariwisata di daerah juga semakin melesat pesat perkembangannya.

Speed Internet Cable Fastnet saya dirumah, 15mbps untuk kebutuhan kirim foto & video.

udah ah curcolnya hehe.. oke soal jaringan internet kenceng ini memang mutlak diperlukan oleh fotografer, apalagi kalau kita sudah mempunyai server personal. kegunaannya bagi saya internet kenceng saya bisa mengirim mudah foto foto travel saya ke gettyimages (agency stok foto saya diluar negeri), bisa mudah mengirimkan foto high ress ke klien, mengirimkan video footage ke youtube atau sosial media lainnya dan dipadukan dengan server personal internet ini menjadi sangat memudahkan saya ketika traveling baik didalam maupun luar negeri.


memang sampai saat ini internet di Indonesia memang masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara negara tetangga kita, untuk mendapatkan akses internet yang cepat dan stabil memang saya sudah banyak memakai berbagai macam produk dari mobile phone maupun internet dari sambungan telp, sampai saat ini saya masih puas dengan memakai koneksi internet layanan kabel. saya sebut saja produknya kebetulan saya memakai firstmedia untuk layanan internet cable, saya sudah langganan selama 6 tahun sampai sekarang dan saya puas sampai saat ini. kenapa puas, karena jarang trouble, konektivitasnya lebih stabil, paling kenceng, udah gitu unlimited ga pake kuota kuotaan dan yang paling penting murah. memang mahal dan murah itu relatif bagi setiap orang, bagi saya semua kebutuhan diatas saya terpenuhi itu sudah murah buat saya. karena akses internet kenceng bisa menghasilkan penghasilan lagi untuk bisnis travel fotografi.

Server dan Speed internet kencang itu satu kesatuan lho ya, jika salah satu belum ada. lebih baik investasi lain aja seperti beli lensa sesuai kebutuhan, atau duitnya dipakai buat jalan jalan hehe.. lho traveling kan investasi juga kan.

jadi apakah seorang Travel Fotografer itu harus jago motret, ya harus bisa motret bagus pastinya. apakah bisa menulis juga mutlak, itu juga penting, kamera dan lensa yang bagus memang tergantung tetapi alat yang bagus bisa membuat fotografer cepat belajar dan cepat memahami fotografi tetapi kalau jarang diasah punya alat bagus juga percuma kalah sama fotografer punya kamera sederhana tapi sering motret dan hunting, memang ada istilah man behind the gun ada benarnya. motret jago, nulis jago dan kalau didukung oleh manajemen stok foto yang juga bagus. itu sama dengan dengan seorang Travel Photographer profesional yang top.


Text & Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com  (www.alambudaya.com) (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com  (www.barrykusuma.com) (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network #IndonesiaOnly).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma

5 Mahakarya Indonesia buatan bangsa Indonesia.

Indonesia sangat kaya akan budaya luhur, salah satunya adalah kesabaran sebagai pondasi untuk menciptakan Mahakarya Indonesia. Masyarakat Indonesia terutama kaum muda sekarang lebih suka bermain gadget, ngefans dengan budaya budaya asing terutama dari barat sehingga budaya yang kaya sendiri hampir terlupakan. Sebagai contoh anak anak muda sekarang lebih senang dengan musik rapp, rock atau metal. dan sekarang dengan adanya deman korea bahkan sampai jepang, sehingga budaya sendiri terlupakan misalnya batik, anklung, keroncong dan lain lain. padahal kalau budaya kita dikemas dengan sangat baik, menjadi Mahakarya yang bernilai tinggi.

Padahal kita punya Mahakarya Indonesia yang berdasarkan dari nilai luhur dan kesabaran dari bangsa kita, banyak sekali contoh kesabaran yang membuat Mahakarya Indonesia seperti membatik, tenun, lukisan dari daun, borobudur dan banyak budaya lainnya. Saya akan sharing beberapa tentang budaya sabar yang menjadikannya Mahakarya Indonesia, yaitu :
 Batik dan Tradisi Membatik.
Siapa yang tidak kenal dengan Batik, yang merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. dahulu pembuatan batik sangatlah dibutuhkan kesabaran yang tinggi, sampai saat inipun jika membuat batik tulis juga dibutuhkan kesabaran dan detail yang tinggi. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. untuk batik tulis yang saya lihat di desa Lasem di Jawa Tengah atau Desa Giriloyo di Jogja masih para wanita yang membatik. ini dikarenakan membutuhkan kesabaran yang sangat tinggi yang umumnya kaum pria tidak bisa melakukannya. dari kesabaran dan perpaduan budaya inilah Batik menjadi Mahakarya Indonesia yang tidak ternilai harganya.

Tenun Tradisional dan Menenun.

Jika di pulau Jawa kita mengenal Batik, sebenarnya di Timur Indonesia juga tidak kalah hebatnya Kain Tenun. ya umumnya kain tenun ditemukan di banyak daerah di Indonesia Timur, sama seperti batik. proses menenun umumnya dilakukan oleh para wanita. dan proses pembuatan tenun ini dibutuhkan kesabaran yang cukup panjang, semakin lama dibuat semakin kaya coraknya. Pembuatan kain tenun ini umum dilakukan di Indonesia, terutama di daerah Sumatera, Flores, NTT dan Kalimantan. Biasanya produksi kain tenun ini dibuat dalam skala rumah tangga, saya pernah melihat di Balige Sumatera Utara kain tenun sudah dibikin melalui pabrik dan home industri skala besar.
Saya punya pengalaman yang unik ketika mengunjungi Pulau Lembata di Nusa Tenggara, disana saya menjumpai kain tenun umumnya dijual seharga paling murah 10 juta. dan umumnya mereka menjual sampai dengan 20jt perhelai tenun, usut punya usut ternyata tenun yang berada di Lembata sering dibuat untuk mas kawin. mereka dengan kesabaran mulai dari menanam kapas, memberi pewarna dan menenunnya bisa paling cepat 6 bulan sampai 1 tahun untuk membuat 1 helai kain tenun. maka tidak heran harganya bisa mencapai 20jt, wong dari menanam kapasnya aja sudah dihitung hehe. maka Kain Tenun saya masukkan sebagai Mahakarya Indonesia dengan pembuatan yang membutuhkan kesabaran yang tinggi.

Keris Peninggalan Leluhur.

Yang membuat saya tertarik dengan keris karena Kakek saya seorang kolektor keris, sebelum kakek saya meninggal beliau punya banyak koleksi keris. waktu kecil saya sering diceritakan sama mbah (kakek) bagaimana pembuatan keris, dahulu kalau mpu keris itu membuat keris katanya dibuat oleh tangan dan rata rata mpu pembuat keris itu punya kesaktian yang sangat tinggi sehingga bisa meliuk liukkan besi panas menjadi sebuah luk atau liuk dari keris tersebut.
walaupun sampai sekarang saya masih teringat dan penasaran bener gak sih dahulu mpu para pembuat keris membuat seperti itu, karena sampai saat ini saya belum pernah melihat para pembuat keris modern melakukan hal tersebut. tetapi perlu diingat kalau keris itu merupakan salah satu mahakarya Indonesia yang wajib kita pelihara. keris adalah senjata golongan ringan, pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam peperangan maupun benda pelengkap sesajian. memang asal usul keris memang belum banyak sumber yang menjelaskan darimana, namun katanya keris ada pengaruh dari senjata kebudayaan Tiongkok yang juga mirip dengan keris yang berundak undak. maka tidak salah jika keris masuk dalam Mahakarya Indonesia yang punya sejarah panjang dan dibuat dengan kesabaran tinggi.
UNESCO yang merupakan organisasi bidang pendidikan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengukuhkan keris Indonesia sebagai karya agung warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia. "Dunia telah mengakui keberadaan keris Indonesia, sekaligus mendapat penghargaan dunia sejak 25 November 2005.
Wayang Kulit.
 
Saya sangat tertarik dengan wayang dikarenakan punya proses yang cukup menarik, dari pembuatan wayang yang terbuat dari kulit sapi, dipotong dibentuk dan diberi pewarnaan. sampai dengan dalang yang memainkan wayang dengan sangat menarik, yang diiringi oleh sinden dan gamelan yang sangat merdu didengar telinga. semua tentang Wayang merupakan hal yang sangat menarik bagi saya, kalau dibuat foto esay pasti juga bisa sangat menarik.
Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali. maka tidak salah jika Wayang diberi penghargaan dari UNESCO, yang telah mengakui wayang sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Pertunjukan wayang juga populer di beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya juga memiliki beberapa budaya wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan Hindu. di Thailand saya juga jumpai Wayang yang dipertunjukkan untuk turis, dan mereka terinspirasi dari Wayang yang ada di Indonesia.
Candi Borobudur.
 
Siapa yang tidak mengenal dengan Candi Borobudur, kemegahannya disetarakan dengan Angkor Wat di Kamboja. walaupun Candi Borobudur jauh sebelum Angkor Wat berdiri di Kamboja, katedral dan benteng megah di Eropa. candi Borobudur telah berdiri terlebih dahulu dengan megah di tanaj Jawa. UNESCO menyebut candi Borobudur sebagai monumen dan stupa termegah dan terbesar di Dunia. dahulu pada abad ke 9 hingga abad ke 11 umat budha dari seluruh dunia berduyun duyun datang kesini. selain itu pahatannya juga termasuk yang terbanyak di dunia.
Borobudur memiliki nilai seni yang sangat tinggi, pembangunan Borobudur membuktikan pada saat itu teknologi dan peradaban yang terdapat di pulau jawa sangat tinggi. Candi Borobudur merupakan Mahakarya asli Bangsa Indonesia, walaupun sampai saat ini belum ada lagi Mahakarya yang dibuat anak bangsa setara dengan kolosalnya candi Borobudur

Inspirasi dalam membuat Mahakarya Indonesia bisa datang dari mana saja, baik tulisan, foto dan video. ketika saya membuka youtube dan mengetik Mahakarya Indonesia langsung muncul Video Mahakarya Indonesia dari Djisamsoe yang merangkum budaya dan alam Indonesia,  Foto dan Tulisan saja itu dirasa kurang. oleh karenanya saya lengkapi video ini agar kita bisa selalu menjaga budaya yang menjadi Mahakarya Indonesia.

Text & Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com  (www.alambudaya.com) (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com  (www.barrykusuma.com) (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network #IndonesiaOnly).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma

13 Tips memotret saat mendaki gunung.

Salah satu objek Landscape yang menawan adalah foto keindahan pegunungan, sebagian besar fotografer memotret pegunungan ditempat yang sudah umum. misalnya seperti di Penanjakan di Gunung Bromo, yang memotret Gunung Bromo tidak bersusah payah lagi karena naik jeep. padahal banyak sekali lokasi memotret pegunungan yang eksotis kalau kita memotret saat melakukan pendakian. Memotret di gunung memiliki tantangan dibandingkan memotret di tempat-tempat lain seperti pantai yang tidak perlu lagi usaha trekking dan naik kepuncak gunung. para pendaki mempunyai tujuan utama menikmati keindahan alam selama pendakian, sedangkan fotografer terpecah fokusnya karena harus mendaki juga memotret.


Memotret gunung dan melakukan pendakian merupakan tantangan yang sulit buat fotografer, terutama saya. saya sangat suka dengan pegunungan apalagi memotretnya, tetapi yang saya tidak suka itu trekking dan mendakinya hehe. karena untuk mendaki dan memotret butuh persiapan yang sangat panjang, apalagi mental juga harus siap. tenaga kuat mental tidak siap saya jamin gak akan sampai trekking sampai keatas.

Banyak sekali kendala dan cuaca dan keadaan alam yang berubah-ubah, waktu yang terbatas karena harus sampai dilokasi sebelum malam, sedangkan waktu mengambil foto membutuhkan waktu dan juga kesiapan fisik. karena saya untuk mendaki Rinjani saja membutuhkan waktu untuk latihan fisik selama 2 bulan dan itupun masih kurang, mendaki menuntut kita untuk lebih siap mengabadikan pemandangan dan momen-momen selama pendakian.

beberapa tips agar kita bisa memotret Gunung dengan maksimal.

1. Persiapkan Mental.



Mendaki gunung bukan masalah fisik dan stamina yang prima, tetapi kita juga harus menyiapkan mental yang juga prima. Mental disini sangat penting, bawalah teman teman yang sudah terbiasa mendaki gunung dan bisa memotivasi kita untuk tetap jalan terus. pengalaman saya ketika hampir menyerah mendaki gunung, beruntung saya dikelilingi teman teman yang punya pribadi positif sehingga terus disemangati untuk tetap jalan terus walau pelan pelan asal sampai.

2. Persiapkan Fisik.



Yang kedua adalah menyiapkan fisik, misalnya untuk mendaki Gunung Rinjani di Lombok saja. bagi yang tidak pernah olah raga harus latihan jalan dan lari itu 3 bulan sebelumnya lho, karena mendaki gunung adalah aktivitas yang membutuhkan kesiapan fisik dan stamina. Membawa kamera dan perlengkapannya pada saat mendaki gunung jelas akan menambah beban dan memerlukan energi ekstra, apalagi jika anda membawa kamera. persiapkan fisik dan stamina anda sebaik mungkin menjelang pendakian. Stamina dan fisik yang bugar akan membuat anda lebih bersemangat dan siap pada saat memotret di gunung.

3. Gunakanlah Porter.



Mendaki dan memotret adalah kedua hal yang berbeda, yang saya rasakan ketika mendaki gunung tanpa memotret memang sangat nikmat. karena kita memang menikmati perjalanan kita sambil melihat pemandangan yang indah. tetapi beda soal ketika memotret di Gunung, kita membutuhkan mood yang baik dan mood yang baik itu tercipta ketika stamina kita sedang fit. memotret membutuhkan extra pikiran untuk memikirkan konsep dan komposisi. saran saya gunakanlah porter yang khusus membawa kamera anda agar stamina anda tetap terjaga dan selalu mood dalam memotret.

4. Carilah Guide yang berpengalaman dan terbiasa membawa Fotografer.



Guide yang terbiasa membawa fotografer biasanya tahu angle angle dan komposisi mana saja yang disukai oleh fotografer, mereka berpengalaman untuk tahu kapan waktunya bagus untuk memotret dan dilokasi mana saja yang orang umum tidak tahu kalau lokasi tersebut bagus untuk difoto. foto Gunung yang sukses sangat tergantung dari guide yang kita bawa, semakin berpengalaman mereka semakin besar peluang kita bisa mendapatkan foto yang bagus.

5. Cari Informasi dari Gunung yang Hendak Didaki.



bertanya kepada teman dan mencari informasi mengenai gunung yang hendak didaki dari berbagai sumber baik internet, dari teman-teman yang pernah kesana, dll, akan membantu apa saja sih lensa yang harus dibawa, pengalaman teman tersebut selama digunung seperti apa. supaya ada gambaran dan syukur syukur teman tersebut fotografer, sehingga bisa memberikan saran kepada kita alat apa saja yang harus dibawa.

6. Be simple.



Riset dan bertanya kepada teman yang sudah pernah memotret disana sangatlah penting, dan jika memungkinkan cobalah melihat-lihat terlebih dahulu foto-foto yang pernah diambil oleh fotografer-fotografer yang pernah berkunjung kesana. ketika mendaki gunung membawa kamera dan lensa secukupnya sangatlah penting, karena jika anda terlalu lelah membawa sebotol air mineralpun akan terasa sangat berat. hal ini yang saya lakukan ketika mendaki gunung Rinjani, saya banyak bertanya kepada teman teman fotografer yang sudah pernah mendaki disana. lensa apa saja yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan. hasilnya saya membawa perlengkapan yang minim dan hasil yang maksimal.

7. Bawalah Kamera dan Lensa yang Dibutuhkan



Punya banyak lensa memang kebanggaan tersendiri bagi fotografer, Namun tidak bijak ketika kita membawa semua lensa tersebut saat mendaki gunung. Membawa semua perlengkapan kamera dan lensa bukan keputusan terbaik kalau kita ingin mendaki gunung secara pribadi, ini berbeda ya kalau kita dalam penugasan dan karena pekerjaan. kalau memang penugasan dan pemotretan untuk komersil ya alat memang harus dibawa semua untuk mendapatkan hasil terbaik, tentunya dengan mengeluarkan budget lebih untuk porter.  karena jika tidak untuk kebutuhan komersil membawa semua kamera dan lensa akan menambah beban selama pendakian dan menguras energi. seperti yang saya bilang diatas, bawalah hanya yang anda benar benar butuh.

8. Tripod bawa atau tidak ya?



Bagi saya membawa tripod pada saat mendaki gunung memang membuat galau, ukuran tripod yang besar dan berat sangat membuat PR bagi kita yang membawanya. memang sih Tripod akan sangat membantu memotret kondisi kurang cahaya, atau ingin memotret sunset dan sunrise. Pemandangan di gunung tidak hanya indah di siang hari saja, namun juga mempesona pada malam dan pagi hari sebelum hingga beberapa saat setelah matahari terbit. jawabannya gampang, Tripod sangat dibutuhkan untuk memotret sunset dan sunrise, startrail dan bintang bintang dilangit. tetapi saran saya pakailah porter untuk mengangkat tripod.

9. Lindungi kamera dari cuaca dingin.



Biasanya ketika cuaca sangat dingin itu yang pertama berpengaruh adalah batterai, battere lithium akan ngedrop sampai 30%. dan ini sangat sering terjadi, lindungi batere kamera anda dengan membungkusnya dengan handuk atau lipatan baju agar hangat. Pegunungan mempunyai cuaca yang sangat dingin bahkan extreem, saya pernah membawa kamera ketika sampai dipuncak gunung paginya baterenya ngedrop. saran saya bawalah kamera tidak cuma 1, tapi minimal ada backup 1 kamera. jika batere tidak berfungsi, cobalah dihangatkan ditangan dan untuk batere cadangan bisa dililit oleh kain dan baju. agar meminimalisasi cuaca dingin.

10. Memory Card dan Baterai Cadangan



disepanjang perjalanan kita akan ketemu dengan banyak pemandangan dan landscape yang cantik. yang membuat PR itu ketika kita sedang trekking dan tidak mood memotret, ada view cantik dan malas mengeluarkan kamera. dan masalah storage menjadi kendala utama, Jadi jangan sampai anda kehilangan kesempatan dan momen berharga tersebut hanya karena memory card penuh dan energi baterai habis. Siapkan memory card dan baterai cadangan sesuai kebutuhan. periksa kembali memory card anda, bawalah memory card yang besar. apalagi sekarang sudah murah harga memory card, karena akan lebih baik membawa memory card banyak daripada membawa laptop untuk membackup foto.

11. Agar batere kamera awet dan tidak ngedrop.



biasanya kebiasaan fotografer fotografer itu kalau dapat foto bagus biasanya suka banget melihat hasil foto di LCD kamera, mungkin bisa karena tidak pede atau fotonya bagus sehingga dilihat lihat terus hehe. Kurangi melihat-lihat (review) foto sambil melihat di LCD Monitor kamera karena pastinya akan mempercepat habisnya energi baterai. biarkan rasa penasaran itu ada agar kita semangat untuk membuat foto lain yang bagus.

12. Di Gunung Kamera dan lensa riskan rusak. 



Kamera ketika dibawa mendaki gunung akan lebih riskan rusak, pertama karena faktor medan yang membuat debu gampang masuk sehingga sensor menjadi kotor. kedua karena tergesek gesek oleh pohon atau baju kita yang tidak terasa membuat cat kamera terkelupas. lindungi perlengkapan kamera anda dari hal-hal yang bisa merusaknya seperti hujan, benturan, dll. Persiapkan tempat atau tas yang aman dan baik. Lapisi tempat/ tas tersebut dengan pelindung hujan (cover). Jangan lupa membawa jas anti hujan (rain coat) yang cukup lebar sehingga bisa menutupi tas kamera anda.

13. Keselamatan itu yang utama dan  lebih penting dari apapun.



ada istilah buat apa mendapatkan foto yang bagus kalau kita tidak selamat, biar bagaimanapun keselamatan diri sendiri lebih penting dari apapun. terlebih di Gunung kalau kita yang celaka karena asik memotret akan merepotkan partner perjalanan kita, jika kondisi tidak memungkinkan untuk memotret, ada baiknya tunda terlebih dahulu kamera ke dalam tas dan fokuslah pada pendakian. sebagus bagusnya hasil foto kalau kita tidak selamat ya buat apa hehe.. biarpun memotret penting, tetapi keselamatan sendiri jauh lebih penting.

Sharing dari Pengalaman pribadi dan Referensi dari beberapa artikel tentang tips memotret gunung:
http://viewindonesia.com/index.php/artikel-fotografi/16-tips-memotret-saat-mendaki-gunung
http://www.ranselkosong.com/2013/08/5-tips-hunting-foto-di-gunung.html
http://www.pecintaalam.net/8-tips-pendaki-pemula/

www.alambudaya.com  (www.alambudaya.com) (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com  (www.barrykusuma.com) (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network #IndonesiaOnly).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma