Gotong royong, budaya yang mulai ditinggalkan. #MahakaryaIndonesia

Indonesia punya banyak budaya Gotong Royong, walau di masyarakat kota sudah mulai luntur budaya ini, saya masih banyak menemui Budaya Gotong Royong diseluruh pelosok nusantara. budaya yg masih terjaga dan menjadi kearifan lokal dipelosok nusantara. Budaya gotong royong, budaya santun‪ Mahakarya Indonesia negeriku Indonesia. ada begitu banyak budaya Gotong Royong yang masih ada, saya ingin share beberapa budaya Gotong Royong yang masih ada di pelosok Nusantara.

1. Mengangkat Kapal Nelayan di Tulamben Bali.


Masih banyak di pesisir pantai di pulau Bali saya menemukan para nelayan yang saling bergotong royong, salah satunya di daerah Tulamben - Amed Bali ini banyak berjejer kapal nelayan. kita bisa melihat para nelayan saling membantu pada saat matahari terbit dan matahari terbenam.

2. Bambu Gila Maluku.


Bambu Gila ini adalah permainan tradisional yang punya budaya gotong royong, karena permainan ini dimainkan oleh banyak orang. dan tujuan permainan ini adalah agar para pemuda bisa selalu kompak dan saling bergotong royong dalam setiap kegiatan bermasyarakat. Bambu Gila biasanya para pemainnya adalah pemuda desa pada acara-acara tertentu. pada saat arwah sudah mulai masuk para penari akan bergerak dengan lincah mengikuti gerakan bambu gila yang telah dimanterai. Bambu ini bergerak seolah olah hidup dan bergerak Gila, Mereka para penari akan membuat gerakan rangkaian dan saling mengaitkan tangan, juga untuk mengadakan Tarian Bambu Gila ini dibutuhkan lokasi yang luas sehingga aman untuk dipentaskan. Dengan gerakan yang begitu tidak teratur dan tidak bisa dikendalikan maka para penari dituntut memiliki fisik yang cukup kuat kalau tidak kuat akan membuat badan kita terpelanting kesana kemari.

3. Ngaben di Pulau Dewata Bali.


Ngaben Cremation event ini adalah termasuk yang terbesar di Pulau Bali. yang menarik Royal Ngaben Cremation ini adalah persiapannya yang panjang, biasanya memakan waktu persiapan 1 sd 2 bulan mulai dari pembuatan bade atau menara yang akan digunakan untuk ngaben. lama pembuatan bade ini melibatkan banyak masyarakat dari masak memasak, pembuatan patung sapi dan dibutuhkan gotong royong secara masal sehingga persiapan ini sudah membuat magnet bagi para turis yang akan melihat.

4. Pembuatan Batik Tulis.


Saya masih banyak menjumpai kegiatan Batik Tulis yang masih banyak diadakan di desa Giriloyo Jogja dan Desa Lasem, di desa ini yang umumnya dilakukan oleh wanita mereka melakukan membatik tulis ini secara bersama sama dan gotong royong. penduduk 1 desa berkumpul di salah satu rumah atau balai dan mereka bersama sama untuk membatik.

5. Upacara Kematian Rambu Solo Toraja.


Upacara rambu solo di Tana Toraja Sulawesi adalah semacam perayaan atau upacara adat untuk penghormatan terakhir sekaligus mengantar orang tercinta yang telah meninggal dunia menuju ke alam puya atau alam baka. Dan karena ini merupakan upacara yang dilaksanakan demi untuk menghormati orang tercinta maka segala sesuatunya pun di buat semegah mungkin. acara semegah mungkin ini dilaksanakan oleh seluruh masyarakat desa tersebut secara gotong royong, Berpuluh-puluh kerbau dikorbankan, beratus-ratus babi disemelih, dan beribu-ribu ayam di potong untuk perayaan ini. sanak saudara dan keluarga bahu-membahu mengangkat peti jenazah yang beratnya mencapai 100 kilogram untuk dinaikkan ke dalam rumah adat. Menurut adat Toraja prosesi ini melambangkan penyatuan kembali jenazah dengan para leluhurnya.

6. Tradisi Gotong Royong Angkat Rumah di Sulawesi.


Saya melihat tradisi yang sudah mulai jarang di Sulawesi ini pagi hari ketika dalam perjalanan keliling Sulawesi, tradisi Gotong Royong ini semakin punah dikarenakan sudah banyaknya rumah modern yang dibangun. biasanya yang dipindahkan adalah rumah panggung, Untuk memindahkan rumah panggung dengan berat puluhan ton dengan cara digeser ini cukup dibutuhkan tenaga sekitar 60 hingga 100 orang. Selain membutuhkan dongkrak mobil untuk mengangkat tiang penyanggah rumah Warga juga cukup menyediakan potongan batang daun kelapa dengan panjang sekitar 3o sentimeter yang berfungsi sebagai rel atau roda saat badan rumah di dorong.

7. Tradisi Pasola di Sumba.


awal mulanya tradisi Pasola di pulau Sumba ini dilakukan dalam rangka memohon restu para dewa agar panen tahun itu berhasil dengan baik. permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas punggung kuda yang sedang dipacu kencang antara dua kelompok yang berlawanan. satu kelompok bermain ini terdiri dari satu kampung dan melawan satu kampung lainnya, satu kampung bergotong royong dan bekerja sama agar para pemain pasola ini semangat dan menang. karena kalau menang berarti panen mereka diterima oleh Tuhan dan panen bisa terlaksana dengan baik.

8. Pembuatan kapal Pinisi Bulukumba Sulawesi.


Kabupaten Bulukumba dikenal juga sebagai Butta Panrita Lopi atau “Bumi Pembuat Pinisi ". Masyarakat Bulukumba memang sejak dahulu memiliki keahlian sebagai pembuat ulung kapal layar pinisi yang merupakan kebanggaan orang Bugis. Hingga saat ini keterampilan mereka bahkan didengar dan dihargai oleh berbagai pihak dari mancanegara. untuk mengerjakan kapal pinisi yang begitu megah dan besar ini mereka bergotong royong membuat satu persatu bagian dari perahu ini, dahulu mereka mengerjakan secara sukarela.


9. Ronda Siskamling.


Siapa yang didaerah sekitar rumahnya masih ada Ronda Siskamling? pasti sudah jarang ya? Ronda Siskamling adalah kegiatan Gotong Royong swadaya masyarakat yang bergantian menjaga daerah rumahnya, namun saat ini kegiatan siskamling ini di kota besar terutama sudah semakin ditinggalkan. saya masih banyak melihat Ronda Siskamling di daerah masih banyak dilakukan. ayo kita jaga budaya Ronda Siskamling agar lingkungan kita tetap aman.

Gotong Royong merupakan warisan dan kearifan lokal bangsa Indonesia, Tradisi yang bisa dibilang Mahakarya Indonesia saat ini terutama di kota kota besar di Indonesia. tradisi ini semakin jarang dilakukan dan bahkan bisa dibilang nyaris hilang. kebiasaan terkecil saja seperti gotong royong membersihkan pekarangan sudah jarang dilakukan, ada TVC yang membuat saya terinspirasi untuk membuat artikel ini. saya teringat kalau Indonesia di pelosok nusantara masih banyak menjaga tradisi Gotong Royong yang menjadi budaya Mahakarya Indonesia.



Text & Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com  (www.alambudaya.com) (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com  (www.barrykusuma.com) (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network #IndonesiaOnly).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma

Festival Budaya Tabalong di Kalimantan Selatan yang berlangsung meriah.


Tabalong Ethnic Festival IV merupakan festival budaya lokal Banjar dan Dayak tahunan yang diselenggarakan pada 11-14 Februari 2015 di Kabupaten Tabalong. Festival ini didukung penuh oleh Adaro agar kebudayaan Dayak tidak lekang oleh perkembangan zaman.

Festival Tabalong berlangsung di Kota Tanjung, Provinsi Kalimantan Selatan. Pada saat pembukaan festival, Rabu (11/2/2015) yang dimulai jam 2 siang waktu setempat kita bisa saksikan keindahan tanah Banua Saraba Kawa melalui festival ini.




Festival bertema 'Beauty of Tabalong' berlangsung 11-14 Februari 2015. Keindahan tanah Banua Saraba Kawa melalui festival ini.

Harmoni budaya Banjar dan Dayak ikut tampil dalam acara yang bertema "Beauty of Tabalong" ini. Semua itu diwujudkan melalui karnaval, festival film budaya, panggung seni dan gelar budaya Dayak Deah Kampung Sepuluh di Tabalong Ethnic Festival IV.

Pada hari pertama pembukaan berlangsung sangat meriah karena menampilkan pawai budaya karnaval fashion berbasis budaya dihadirkan dengan rute awal komplek stadion dan berakhir di Taman Kota Tanjung. Karnaval ini terbuka untuk anak-anak hingga dewasa dan dilombakan. Peserta akan menampilkan busana adat atau dayak, juga kostum-kostum unik yang menginterpretasikan tokoh.


Tabalong merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan, letaknya sekitar 270 km dari Kota Banjarmasin. Daerah ini dijuluki Banua Saraba Kawa yang artinya Daerah Serba Bisa. Saraba Kawa kembali diurai menjadi tiga istilah yaitu: Kawa Baucap (bisa mengucapkan), Kawa Manggawi (bisa mengerjakan) dan Kawa Manyandang (bisa bertanggung jawab).


Tabalong juga memiliki panorama alam pegunungan, hutan, dan sungai yang indah. Salah satunya adalah Air Terjun Ketingkang yang berada di Pegunungan Haliau, Desa Pangelak.

Buat yang ingin menikmati festival budaya ini, setelah itu juga bisa traveling berkeliling Tabalong untuk menikmati keindahan alamnya. Selain festival dan destinasi wisata kita juga bisa menikmati kuliner khasnya juga sangat enak seperti Patin Paliat dan kuliner khas lainnya yang ada diperjualbelikan di Taman Kota. Pengunjung bisa menikmati festival budaya ini secara lengkap.


Peserta pawai budaya pada pembukaan Festival Tabalong di Kota Tanjung, Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (11/2/2015). Festival bertema 'Beauty of Tabalong' berlangsung 11-14 Februari 2015. Keindahan tanah Banua Saraba Kawa melalui festival ini.


Buat Anda yang sedang berada di Banjarmasin, Balikpapan dan Jakarta, ini adalah saat yang tepat untuk menikmati budaya Dayak dan keindahan Tabalong sekaligus dalam satu event. Pasalnya, sangat jarang budaya Dayak muncul pada saat festival, sehingga kita bisa memotret puas dan setelah itu menikmati destinasi wisata dan kuliner sekaligus.


 
Video kemeriahan Festival Tabalong yang epic dan kolosal.
 
Belum ada kata terlambat, karena festival ini berlangsung pada tanggal 11 sampai dengan 15 Februari 2015. Tunggu apalagi, yuk kemasi koper dan backpackmu untuk ke Tabalong Borneo.

Text & Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com  (www.alambudaya.com) (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com  (www.barrykusuma.com) (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network #IndonesiaOnly).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma 

Pantai Sorake Salah Satu dari 10 Lokasi Surfing Terbaik di Dunia.


Indonesia punya banyak potensi wisata yang belum banyak dimanfaatkan maksimal oleh orang Indonesia sendiri. Contohnya kita itu punya banyak sekali lokasi untuk berselancar (surfing) yang terbaik di dunia. Seperti Pantai Sorake dan Lagundri di Pulau Nias, pantai ini banyak sekali dikunjungi oleh para peselancar luar negeri.

Bahkan peselancar profesional pun juga sudah banyak yang ke sini. Ibarat kita punya mobil Ferrari tetapi tidak bisa menyetirnya, nah ibarat itu lah kita tidak bisa memanfaatkan potensi wisata negara kita.

Tetapi memang harus diakui sih kalau belajar surfing itu tidak mudah. Contohnya saya sendiri pernah belajar surfing bahkan pernah sampai ikut sekolah surfing di Bali beberapa hari tetap enggak bisa-bisa, he-he... Ternyata surfing itu susah juga ya, harus belajar secara konsisten supaya bisa mahir.


Di sini saya mau sharing tentang Pantai Lagundri di Pulau Nias, Sumatera Utara. Pantai Lagundri merupakan salah satu dari 10 Lokasi Surfing Terbaik di Dunia. Siapa yang bilang? Ya para peselancar yang datang dan sudah pernahsurfing keliling dunia. Ketika saya searching dan baca banyak artikel di internet pun juga dibilang seperti itu. Ketika saya datang dan melihat langsung memang tidak salah jika Pantai Lagundri ini masuk dalam 10 Lokasi Surfing Terbaik di Dunia.

Pantai Sorake dan Lagundri memang belum lama dikenal, karena pantai ini mulai naik daun di kalangan para peselancar mulai tahun 1993. Pantai ini baru diakui kesempurnaannya untuk berselancar oleh para peselancar dunia yang sudah ke sini.

Para peselancar ini memacu adrenalin di lautan dengan gulungan ombak dan bermandikan matahari yang bisa membuat gosong siapa pun. Mungkin karena ini kali ya orang Indonesia tidak suka olahraga surfing, bikin hitam kulit he-he... Tepat di sebelah kanan teluknya, para peselancar dunia itu berlomba-lomba memburu angin yang bisa mengantar mereka ke ombak panjang dari arah selatan dan konon ombak besar jika bulan purnama muncul.


Pantai Lagundri ini terletak dekat dengan Pantai Sorake. Kedua pantai ini memiliki lanskap panorama yang indah tetapi juga terkenal sebagai lokasi selancar bertaraf internasional. Ketenaran kedua pantai tersebut kini disandingkan dengan ombak di Hawaii. Jarak antara Pantai Lagundri dan Pantai Sorake hanya 2 km, berlokasi sekitar 12 km dari Telukdalam, ibu kota Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.

Biasanya para selancar dari mancanegara banyak datang dan berkumpul di pantai ini pada bulan April hingga September setiap tahunnya. Mereka akan menjajal lipatan gelombang yang tingginya mampu mencapai 7 hingga 10 meter dengan lima tingkatan. Ketika saya ke sini kebetulan bukan musim yang terlalu bagus untuk surfing, yang saya perhatikan tinggi ombak hanya 3 sampai dengan 4 meter saja. Tetapi ini lumayan bikin ciut orang yang melihat he-he...


Oleh karena itu berselancar di Pantai Sorake Lagundri merupakan tempat yang sangat diidamkan para peselancar profesional. Selain itu, panjang ombak di kawasan ini nyatanya bisa mencapai 200 meter. Akan lebih menarik dan menantang ombaknya saat tiba bulan purnama!

Salah satu yang membuat ombak di Pantai Sorake Lagundri ini sangat dicari bagi para selancar adalah karena lokasinya berhadapan dengan Samudera Indonesia dan juga merupakan tempat bertemunya teluk sehingga ombak akan bertambah besar.

Pantai Sorake sudah beberapa kali menjadi lokasi lomba selancar baik nasional maupun internasional. Nias Open adalah salah satu kejuaraan rutin yang diselenggarakan di sini di mana ratusan peselancar mancanegara terutama dari Australia begitu mendominasi di Pantai Lagundri ini.



Lantas, bagaimana jika anda tidak suka selancar? Jangan khawatir, bagi pencinta pantai di sini juga pemandangannya sangat indah terutama sunset-nya. Pasalnya selain airnya yang jernih dan pasir putih bersih, di pantai ini terbilang sepi terutama bila bukan musim lomba selancar. Oleh karena itu, kawasan ini sangat ideal bagi Anda yang tidak menyukai keramaian dan ingin menikmati suasana pantai.

Apabila Anda belum berminat dengan olahraga selancar maka menyaksikan peselancar beraksi akan sangat mengasyikkan. Biasanya lomba surfingdigelar antara Juni hingga Juli di mana lokasi ini ramai dikunjungi wisatawan mancanegara.

Yang seru di sini adalah banyak warga lokal setempat terutama anak mudanya dapat menjadi pemandu dan pelatih apabila Anda ingin belajar berselancar. Mereka akan menjelaskan kepada Anda termasuk untuk memahami jenis ombak di kawasan ini. Kalau tidak salah ada bagian dari pantai di Lagundri yang aman untuk para pemula yang ingin belajar surfing.


Saran saya sih kalau mau belajar lebih baik pada pagi hari, selain ombaknya belum terlalu besar juga matahari pagi pun juga belum terlalu menyengat di kulit. Selain itu waktu terbaik untuk berselancar bagi pemula adalah pagi hari. Itu karena pagi hari ombaknya belum terlalu tinggi sehingga Anda tidak perlu mengayuh terlalu kuat untuk mendorong badan ke tengah laut. Apabila Anda ingin mencari ombak besar maka melautlah saat siang atau menjelang sore mengingat saat itu angin sudah makin kencang dan ombak pun semakin besar.

Umumnya kebanyakan wisatawan yang datang ke sini menghabiskan waktu mereka di laut. Mereka dengan sabar menantikan anginnya yang besar untuk menghasilkan gulungan ombak yang tinggi dan panjang. Bermain ombak di sini tidak cukup sehari jadi pastinya Anda perlu bermalam di dekat pantai. Jangan takut bosan saat malam hari karena Anda dapat berjalan-jalan di tepi pantai atau bercengkerama dengan penduduk setempat.


Tip buat pencinta surfing yang ingin ke sini, musim terbaik untuk menyaksikan lomba selancar adalah antara Juni atau Juli, karena di bulan ini adalah sedang bagus-bagusnya cuaca dan ombak. Tidak hanya para peselancar, para fotografer dan traveler juga saya rekomendasikan datang. Selain bisa menikmati aksi para peselancar juga dipastikan Anda puas memotret.

Text & Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com  (www.alambudaya.com) (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com  (www.barrykusuma.com) (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network #IndonesiaOnly).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma