Hakuba Desa Tuan Rumah Olimpiade Musim Dingin di Jepang.

-->Hakuba Iwatake salah satu destinasi favorite di Jepang untuk yang hobi main ski, tidak mengherankan jika saat musim liburan winter tiba baik turis luar negeri maupun lokal memadati hakuba iwatake. Ketika musim tiba seluruh rumah atau jalan di Jepang tertutup oleh salju. Oleh sebab itu musim salju di Jepang bisa digunakan sebagai arena untuk bermain ski. Untuk bisa bermain ski ini pengunjung bisa datang ke Hakuba Iwatake yang dinobatkan sebagai lokasi ski terbaik yang ada di Jepang. Tidak hanya untuk pemain ski profesional saja namun juga khusus pemula.

Hakuba adalah kota yang penuh dengan resort dan tempat bermain ski, terletak di sebelah utara Jepang. Desa ini pernah digunakan sebagai olympic musim dingin. terletak di Prefektur Nagano, dengan luas sampai dengan 189, 36 km persegi. Lokasi desa ini berada di ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut. Untuk menuju ke lokasi ini, pengunjung harus menempuh perjalanan selama 3 jam dari pusat kota Tokyo. Di Hakuba ini ada 11 resort yang bisa dipilih wisatawan untuk menikmati permainan ski. Setiap resort tersebut memiliki jalur ski yang berbeda dan tingkat kesulitannya beragam.

Untuk bisa menuju ke Hakuba Iwatake Nagano ini ada beberapa akses yang bisa dipilih. Mau menggunakan mobil atau dengan kereta. Jika menggunakan mobil bisa ditempuh dari Tokyo kemudian menuju The Kanetsu Expressway. Setelah itu menuju ke The Joshinetsu Expressway. Dari Joshinetsu menuju ke Nagano Interchange, dan masuk ke Route 19. Dari Route 19 bisa mengarahkan mobil masuk ke The Hakuba Nagano Olympic Road kemudian bisa menuju salah satu resort ski yang dipilih salah satunya adalah Hakuba Goryu.
VIDEO Hakuba Japan Has The Best Snow in The World.
Video by Barry Kusuma

Jika menggunakan kereta bisa menempuh jarak dari Tokyo tepatnya dari Stasiun Shinjuku. Dari stasiun menuju ke Chuo line, kemudian akan berhenti di Stasiun Matsumoto. Setelah itu perjalanan akan dilanjutkan kembali menuju Oito Line dan pemberhentian di Kamishiro station atau stasiun Tokyo. Dari Stasiun Tokyo perjalanan dilanjutkan menuju shinkansen, sehabis itu kereta akan berhenti di Stasiun Nagano. Dari stasiun ini perjalanan bisa dilanjutkan menuju stasiun Hakuba.

Yang tidak boleh dilewatkan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk bermain ski. Untuk yang baru pertama kali bermain ski bisa mengunjungi Escal Plaza yang menjadi bangunan utama di jalur ski Hakuba. Escal Plaza memberikan fasilitas paling lengkap dan terbesar di Hakuba. Peralatan ski yang ditawarkan oleh Escal Plaza biayanya mulai dari 10 ribu yen atau jika dirupiahkan sebesar 1.1 juta rupiah. Dengan biaya ini pengunjung bisa mendapatkan peralatan ski yang lengkap, selain itu diberikan tiket untuk bisa menaiki lift dan gondola yang akan membawa pengunjung ke puncak peluncuran ski. Biaya tersebut juga termasuk dengan makan siang. Jika p ingin lebih hemat bisa menyewa peralatan ski untuk dua hari dengan biaya mulai dari 1,7 juta rupiah atau 15 ribu yen.

Bermain ski tidak semudah dibayangkan, sehingga pemula harus membiasakan diri. Ada juga jasa pengajar ski secara berkelompok dengan biaya mulai dati 400 ribu untuk dewasa dan 700 ribu untuk anak-anak. Untuk les secara privat biaya yang dikeluarkan mulai dari 2,6 juta. Jam buka Escal Plaza mulai pukul 8 pagi sampai 5 sore waktu setempat dan tidak melayani penyewaan untuk malam hari.

Keindahan alam Hakuba ini membuat tempat ini mendapat predikat sebagai destinasi yang punya salju terbaik di Jepang dan bahkan di dunia.

VIDEO Hakuba Japan Has The Best Snow in The World.
Video by Barry Kusuma
www.youtube.com/barrykusuma
Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer & Videographer).
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
https://www.youtube.com/barrykusuma (Barry Kusuma Youtube Channel) 

Les is more, Desa Les di Buleleng Bali.



Desa Les Buleleng Bali – Bali memiliki tempat wisata yang beragam, kepopulerannya tidak hanya terkenal di Indonesia saja namun sampai ke luar negeri. Selama ini Bali identik dengan hotel berbintang, restoran mewah, lalu lintas yang padat dan juga hiburan malam. Namun di Bali bagian utara terdapat tempat dimana banyak ketenangan dan ketentraman yang bisa didapatkan namanya adalah Desa Les Buleleng Bali atau masyarakat lebih banyak menyebutnya dengan Desa Les.

Desa Les Buleleng Bali atau yang biasa disebut dengan Desa Les ini banyak dijadikan sebagai tempat tujuan ekowisata dan juga budaya. Lokasinya berada di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng di Bali. Desa Les termasuk dalam salah satu desa pesisir yang berada di Buleleng. Sedikitnya ada 51 Desa Pesisir yang ada di sembilan kecamatan di Kabupaten Buleleng. Tentu bisa dibayangkan dengan 51 desanya berada di pesisir, berapa jumlah kekayaan laut yang dimilikinya.

Ada berbagai macam pesona yang bisa didapatkan ketika mengunjungi Desa Les ini. Pesona tersebut tidak terlepas dari kearifan lokal masyarakat setempat yang mana masih sangat menjaga keindahan alam terutama bawah lautnya. Berikut adalah pesona Desa Les yang menakjubkan:

Pesona yang bisa ditemukan dari Desa Les ini adalah budidaya ikan hiasnya. Sudah sejak 30 tahun lamanya nelayan yang ada di sini menghidupi keluarga mereka dengan ikan hias yang dibudidayakan. Dulunya masyarakat Desa Les ini menggunakan jaring untuk menangkap ikan hias, kemudian beralih ke potas yang berfungsi untuk membius ikan. Sayangnya potas ini bisa menyebabkan kerusakan lingkungan terutama bagi terumbu kerang. Ketika menggunakan potas ini sebanyak 70% terumbu karang di desa ini rusak, setelah mengetahui banyak yang rusak maka nelayan yang ada di Desa Les berusaha untuk mencari ikan hias dengan cara yang alami. Kini budidaya ikan hias yang ada di Desa Les ini tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal namun juga pasar mancanegara tepatnya di kawasan Asia dan juga Eropa.



(VLOG) An Authentic Balinese Cuisine Experience in Les Village, Buleleng Bali.




Pesona Desa Les Buleleng Bali yang tidak boleh dilewatkan adalah ketenangan di kala senja. Tidak ada deretan kursi berjajar di pinggir pantai, tidak ada pedagang yang menawarkan makanan atau minuman, namun yang dirasakan adalah semilir angin yang berhembus di senja hari. Begitu tenang dan juga menentramkan. Selain itu suara ombak yang memercik bebatuan karang menambah ketenangan saat berada di tempat ini.

Desa Les Buleleng menawarkan spot diving yang sangat menarik dimana terdapat banyak terumbu karang bersama dengan ikan hiasnya beraneka warna dan jenis. Terumbu karang inilah yang sangat dijaga oleh masyarakat Desa Les agar tidak banyak terumbu karang yang rusak dan menyebabkan ikan hias maupun yang lainnya mati. Sebenarnya tidak hanya diving saja yang menjadi pesona di desa ini, namun penyelam juga bisa diajarkan bagaimana caranya menyelamatkan dan melestarikan terumbu karang yang selama ini sudah banyak dilakukan oleh nelayan. Bagi yang tidak bisa diving ada juga kegiatan snorkeling yang sama menarinya dengan diving.

Wisata selam di Desa Les Buleleng ini memang sangat diunggulkan. Berkat transplantasi terumbu karang yang dilakukan oleh para nelayan dan juga para penyelam, terumbu yang dulunya rusak menjadi akibat potas kini sudah menjelma menjadi terumbu karang yang cantik. Ikan yang dulunya menghilang kini banyak berdatangan kembali. Terumbu karang di Indonesia memang sudah memprihatinkan, sebab hanya 30% saja yang kondisinya baik sehingga transplantasi yang dilakukan oleh Desa Les Buleleng ini patut ditiru oleh desa pesisir lainnya.

A post shared by Barry Kusuma (@barrykusuma) on


Pesona yang bisa dilihat dari Desa Les selanjutnya adalah adanya produksi garam yang sudah skala internasional. Hal itu dikarenakan garam tersebut sudah di ekspor sampai ke luar negeri seperti ke Jepang, Australia dan juga Amerika. Masyarakatnya tidak hanya memiliki profesi sebagai nelayan saja, namun juga sebagai petani garam. Sedikitnya ada 20 petani yang bisa menghasilkan garam dengan berat ratusan ton di Kabupaten Buleleng. Yang menarik adalah di kabupaten Buleleng ini garamnya bisa dibentuk dengan bentuk piramida yang unik, dan hanya bisa ditemukan di Kabupaten Buleleng saja.

Pesona yang tidak boleh dilupakan ketika mengunjungi desa wisata adalah budaya yang ada di daerah tersebut. Salah satu budaya yang ada di tempat tersebut adalah upacara metuun yang mana waktunya sama dengan ngaben. Metuun berasal dari kata tuwun yang artinya menghadap turun. Ketika melakukan upacara ini tidak boleh menghadap ke kanan atau ke kiri, ke depan atau ke belakang. Tempatnya pun cukup di pekarangan rumah saja dengan menyembelih babi dijadikan sebagai seserahan. Tujuan seserahan tersebut untuk memanggil Hyang Pitara.


 (VLOG) An Authentic Balinese Cuisine Experience in Les Village, Buleleng Bali.

Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer & Videographer).
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
https://www.youtube.com/barrykusuma (Barry Kusuma Youtube Channel)

8 Film Hollywood yang terinspirasi oleh Pemandangan Peru yang indah.

Peru telah lama menjadi inspirasi bagi pemusik, penulis, dan siapapun yang mencari pengalaman yang indah, unik, dan tak terlupakan termasuk saya. Tidak heran jika keindahan Peru menginspirasi banyak produser film Hollywood untuk membuat filmnya di Peru. Ada beberapa film yang terinspirasi oleh keindahan Peru dan bisa menjadi referensi buat fotografer atau videografer yang ingin mendapatkan hasil foto video yang amazing.


Secret of the Inca

Film petualangan yang dibuat pada tahun 1954 ini terinspirasi oleh suku Inca dan pengalaman Hiram Bingham dalam penemuannya akan jejak Manchu Picchu. Film ini dibuat oleh Paramount Pictures di Peru, berlokasi di Cuzco dan Machu Piccu, menjadi film Hollywood pertama yang berlokasi di situs arkeologi terkenal ini. Akibat film ini, turisme di Peru meningkat. Bahkan, film ini menjadi sumber inspirasi dibuatnya film Raiders of the Lost Ark.

Fitzcarraldo

Film ini dibuat pada tahun 1982, yang ditulis dan disutradarai oleh Werner Herzog yang legendaris. Kisahnya mengenai perusahaan karet yang datang ke Peru untuk mencuri sumber daya alamnya di Dataran Amazon. Kisahnya sendiri terinspirasi dari tokoh penguasa karet dari Peru, Carlos Fermin Fitzcarrald, dan lokasinya hampir semuanya diambil di Amazon.
Peru Land OF The Incas
Video by Barry Kusuma

Raiders of the Lost Ark

Film ini merupakan salah satu film klasih Hollywood yang disutradarai oleh Steven Spielberg dan ditulis oleh George Lucas. Terinspirasi oleh alam Peru yang indah, dan juga film Secret of the Incas (di mana cerita dan karakter utamanya hampir sama), film ini mampu mengangkat alam dan sejarah Peru yang menarik. Meskipun pengambilan gambarnya banyak dilakukan di Hawaii, ide dan inspirasi keseluruhannya berasal dari Peru.


The Emperor’s New Groove

Yang ini merupakan film animasi buatan Disney, yang awalnya dibuat dengan nama Kingdom of the Sun. Kingdom of the Sun ditulis berdasarkan pengalaman Roger Allers dan Matthew Jacobs yang bepergian ke Cusco dan Macchu Pichu. Film itu pada akhirnya disimpan tapi kemudian diputuskan untuk mengubahnya menjadi jenis komedi.


The Motorcycle Diaries

Berdasarkan memoir milik Ernesto ‘Che’ Guevara, film ini mengenai perjalanannya di sepanjang Amerika Selatan. Meskipun ceritanya mengenai perjalanannya di Amerika Selatan, pengalamannya di Peru lah yang mengubahnya. Setelah melihat Macchu Pichu dan menghabiskan waktu di koloni penderita lepra, hidupnya berubah untuk selamanya. 



The Dancer Upstairs

Film yang dibuat pada tahun 2002 ini merupakan thriller Spanyol Amerika yang disutradarai oleh John Malkovich, dibuat berdasarkan buku yang diterbitkan pada tahun 1995 oleh Nicholas Shakespeare dengan nama yang sama. Inspirasi penulisan buku ini adalah pengaruh Abimael Guzman dan kelompok terorisnya pada Peru, dan terutama pada Lima, pada tahun 1980 dan 1990-an. Setting film ini berada di Lima dan Amazon di Peru, tapi pengambilan gambarnya terjadi di Ekuador, Portugal, dan Spanyol.
Aguirre, the Wrath of God
Ini adalah film buatan Werner Herzog lain yang berlokasi di Peru. Tampaknya penulis dan sutradara asal Jerman ini sangat menyukai Peru dan sejarahnya. Setting filmnya sendiri berada di hutan hujan Peru, di Machu Picchu, dan Sungai Amazon di daerah Ucayali. Pengambilan gambar Aguirre dilaksanakan dalam 5 minggu, bersamaan dengan sang sutradara dan krunya menjelajahi sungai Huallaga dan Nanay dengan menggunakan rakit, meniru perjalanan yang terjadi di dalam film.
Anaconda

Film yang bergenre dokumenter ini berkisah mengenai sekelompok orang yang mencari suku yang tinggal jauh di dalam rimba Amazon. Dalam perjalanan, mereka disandera oleh seorang pemburu ular yang mencari anakonda raksasa. Meskipun mendapatkan kritikan tajam, film ini sukses di pasaran dan menjadi salah satu ikon legendaris.


Peru Land OF The Incas
Video by Barry Kusuma

Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer & Videographer).
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
https://www.youtube.com/barrykusuma (Barry Kusuma Youtube Channel)