Shirikawa Go: Desa Tradisional Jepang yang Bersejarah dan Indah.

Shirakawa go merupakan desa bersejarah di Jepang. Karena bersejarah maka desa ini dijadikan sebagai situs warisan dunia yang ada di Jepang. Lokasinya tepat berada di lembah sungai Shirakawa dan berada di perbatasan Prefektur Gifu dengan Toyama. UNESCO telah menetapkan desa ini sebagai warisan dunia tepatnya pada tahun 1995. Tidak hanya nilai sejarah saja yang tinggi namun juga sosialnya juga tinggi. Tidak hanya di Jepang saja perkampungan ini terkenal, namun sampai ke belahan dunia karena keindahan alamnya yang begitu menawan. Selain itu yang membuat desa ini terkenal karena banyaknya bangunan unik dan menyimpan sejarah tinggi bernama gassho-zukuri.

Shirakawa go ini berbeda dengan Gokayama. Meski kedua tempat ini sama-sama dijadikan sebagai situs warisan dunia namun kedua tempat ini berbeda. Banyak pengunjung yang menganggap kedua tempat ini sama. Memang lokasi kedua desa ini berdekatan, dan untuk menjangkau tempat ini bisa menggunakan jalur bus dari Kanazawa maupun dari Takayama. Desa ini dihuni oleh 1900 jiwa dan mereka tinggal di dalam bangunan yang unik bernama Gassho-zukuri. Pemandangan alam sangat indah di sini karena memang didominasi pegunungan dan juga perbukitan dengan persentase 96%, sedangkan sisanya digunakan sebagai lahan persawahan dan bercocok tanam. Saat musim salju, desa ini berubah menjadi hutan salju paling besar di dunia dan terbesar di Jepang. Oleh sebab itu suhunya bisa sangat dingin ketika musim salju tiba.

Untuk bangunan Gassho-zukuri ini bentuknya sangat mirip dengan tangan yang sedang berdoa. Atap yang tinggi dan juga lancip mirip dengan pemuka Budha saat melakukan doa. Bentuk atap ini memiliki fungsi dan tujuan yang penting dimana saat hawa dingin saat salju tiba. Salju bisa langsung turun ke bawah karena sudut kemiringan yang tinggi, sehingga atap rumah menjadi tidak terbebani dengan salju yang terlalu menumpuk. Keunikan lainnya adalah dibangun tanpa menggunakan paku. Desain arsitektur dari Gassho-zukuri sendiri dipuji oleh arsitek Jerman yang terkenal Bruno Taut. Bruno mengatakan jika daerah ini tidak seperti yang lainnya di Jepang, sebab arsitektur indah seperti di Shirakawa go tidak pernah dilihat sebelumnya.
Shirikawa Go Village, Video by Barry Kusuma.

Ketika memutuskan untuk berkunjung ke desa ini, hal pertama yang harus diketahui adalah rute menuju ke sana. Akan sangat menyulitkan jika rute yang diambil salah dan menjadi tersasar. Hal tersebut akan membuat tenaga, waktu dan budget yang dikeluarkan menjadi tidak efisien. Untuk menuju ke desa ini bisa dengan naik bus namun harus melakukan reservasi atau pemesanan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan bus yang menuju ke desa ini tidak selalu kosong. Bus yang bisa digunakan adalah bus Nohi yang bisa diakses dari Kanazawa. Dari Kanazawa perjalanan yang ditempuh selama 1 jam 30 menit, kemudian bus akan berhenti di halte yang ada di desa Shirakawa.

Selain menuju ke desa ini, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Gokayama Yang harus diperhatikan adalah jam keberangkatan supaya tidak akan ketinggalan bus. Untuk menuju ke desa ini bisa berjalan ke pintu keluar sebelah timur stasiun Kanazawa. Sehingga jangan keluar dari pintu selain sisi timur stasiun. Agar bisa mendapatkan harga miring dianjurkan untuk membeli tiket pulang pergi dibandingkan dengan tiket satu arah. Tiket untuk perjalanan pulang berlaku sampai dengan 10 hari dihitung dari sejak melakukan perjalanan pertama. Hal ini akan menguntungkan karena menghemat waktu, dan budget. Untuk tiket satu arah menuju ke desa Shirakawa go harganya mulai dari 1.850 yen, sedangkan tiket pulang pergi mulai dari 3.290 yen.


Ada beberapa daya tarik yang bisa didapatkan dengan mengunjungi desa ini. Pesona atau daya tarik ini tidak akan ditemukan di daerah lain yang ada di Jepang. Oleh sebab itulah banyak wisatawan yang ingin mengunjungi tempat wisata ini bersama keluarga atau dengan teman. Berikut ini adalah spot wisata di Shirakawa go yang menarik dan sayang dilewatkan:

Spot wisata menarik yang pertama tentu saja adalah mengunjungi rumah gassho-zukuri. Rumah ini menjadi daya tarik utama di desa ini. Sebelumnya diperkirakan ada 300 rumah gassho-zukuri yang ada di desa ini, sayangnya saat ini hanya tersisa tinggal 114 saja. Karena termasuk dalam desa yang bersejarah, maka tidak mengherankan jika gassho-zukuri ada yang berusia tua. Yang paling tua berumur 300 tahun dan sampai saat ini masih dihuni oleh warganya.


Spot wisata selanjutnya yang menarik di desa ini adalah museum Gassho-zukuri Minkaen. Museum ini terbuka karena direkonstruksi di lingkungan yang terbuka. Di museum ini pengunjung tidak hanya melihat rumah yang unik, namun juga bisa melihat langsung tempat penyimpanan biji-bijian. Ada juga kuil yang digunakan sebagai tempat untuk pemujaan. Yang menarik adaah adanya 9 bangunan yang menjadi properti budaya paling penting yaitu Gifu. Untuk bisa berkunjung ke museum harus disesuaikan dengan bulan kunjungan. Misalnya saja berkunjung di periode bulan desember sampai maret, jam kunjung setiap pukul 9 pagi sampai 4 sore waktu setempat. Museum juga tidak boleh dikunjungi pada hari Kamis di periode bulan tersebut.

Berwisata ke desa Shirakawa akan sangat disayangkan jika tidak mengunjungi tempat ini. Kanda house dan juga Wada house menjadi dua situs sejarah yang menarik dikunjungi. Di Kanda House pengunjung yang datang harus melepas alas kakinya dan masih boleh menggunakan alas kaki. Karena cuaca di Shirakawa cenderung dingin disarankan untuk menggunakan baju tebal dan kaos kaki yang tebal. Selain itu bangunan dari Kanda house ini terbuat dari kayu sehingga hawa dingin akan terasa sekali. Di dalam bangunan ada tungku perapian tradisional dan di sekelilingnya ada artefak bersejarah yang berhubungan dengan masyarakat Gifu pada masa lampau.


Rumah wada adalah bangunan bersejarah yang dibangun di tahun pertengahan antara 1603 sampai 1868. Saat ini Wada house dijadikan sebagai tempat tinggal. Selain itu pengunjung bisa melihat alat pernis, alat produksi sutra, manuskrip yang dipamerkan di Wada house. Di dalam rumah ini juga ada perapian yang akan menyala sepanjang tahun dimana bisa dijadikan sebagai spot berfoto, atau bersantai bersama dengan keluarga.

Berkunjung ke desa Shirakawa tidak akan terasa lengkap jika belum mencicipi kulinernya. Untuk mencicipi kulinernya bisa datang ke Satou restaurant yang letaknya tepat di depan halte Shirakawa go. Pendiri restoran adalah sepasang kakek nenek yang sangat romantis. Menu andalan yang bisa dipilih adalah paket Onigiri dengan harga mulai dari 800 sampai dengan 1000 yen yang jika dirupiahkan antara 80 ribu sampai dengan 110 ribu. Harga tersebut termasuk murah meriah selain itu rasa makanannya tidak kalah lezat dan disajikan dengan cara yang unik.
Shirikawa Go, Video by Barry Kusuma.
Photography by Barry Kusuma
www.BarryKusuma.com (Stock Photo & Footage Video)
www.Alambudaya.com (Blog and Travel Journey).
-->