Punya kamera bagus & pintar motret tak cukup untuk jadi Travel Fotografer.

Artikel oleh Barry Kusuma
 
Pada saat kita melihat sebuah foto pemandangan alam yang begitu indah, seperti keindahan panorama pegunungan dan laut pernahkah terlintas siapa yang mengabadikan panorama tersebut? tentunya seorang fotografer travel yang handal. tetapi apakah seorang travel fotografer cukup hanya mempunyai skill dan kamera bagus? itu tidaklah cukup.. seorang Travel Fotografer memang banyak membuat orang iri, mereka bisa bekerja sambil jalan jalan. tidak harus datang pagi pagi ke kantor dan bergumul dengan kemacetan kota besar. namun menjadi seorang Travel Fotografer tidaklah cukup jika hanya mempunyai skill memotret yang bagus saja, memang profesi seorang Travel Fotografer tidak seindah kelihatannya. karena seorang travel fotografer membutuhkan persiapan yang matang sebelum memulai pekerjaannya. persiapan yang matang itu mereka harus riset dahulu, menyiapkan peralatan kamera dan lensa agar mendapatkan hasil foto yang maksimal, dan banyak bergaul agar bisa mendapatkan informasi yang banyak ketika memotret.


setelah persiapan banyak dilakukan apakah itu semua sudah cukup? belum.. seorang travel fotografer profesional itu juga harus bisa menguasai manajemen stok foto yang baik, manajemen stok foto ini mencakup banyak hal yang harus diperhatikan. karena ibarat orang yang punya kontrakan, sama juga dengan travel fotografer. asset mereka adalah stok foto yang mereka kelola dengan baik, sehingga suatu saat foto yang dibutuhkan oleh majalah atau media bisa langsung mereka berikan. apa saja sih yang harus dipersiapkan dalam mengelola manajemen stok foto itu.

1. Punya Hardisk backup lebih dari satu.

hardisk merupakan tempat penyimpanan foto foto wisata yang sudah kita bikin. pada saat workshop saya banyak menanyakan ke peserta dimana mereka menyimpan hasil foto mereka? ternyata sebagian besar menjawab dilaptop dan ada sebagian di external hardisk, banyak juga kejadian laptop dan hardisk disimpan dalam 1 tas dan satu tas itu dicuri orang. nah kalau sudah begitu hilang semua foto foto perjalanan kita yang tidak mungkin diulang lagi, masih banyak fotografer dan travelers yang saya temui mereka masih kurang dalam mengelola stok fotonya. pada saat hardisk rusak baru deh kebingungan, walaupun sekarang sudah bisa direstore foto foto dari hardisk rusak tetapi pengalaman saya tidak 100% hasil foto yang direstore bisa kembali dan banyak yang corrupt.


saya dalam mengelola stok foto mempunyai backup sampai 5 lapis, yang pertama saya taruh di PC, kedua di external hardisk ukuran besar 3.5inch, ketiga di external hardisk 2.5inch dan di hardisk inilah biasanya saya suka bawa kemana mana, keempat saya taruh di imac yang biasa buat bekerja dan yang terakhir saya taruh stok foto saya di dalam server. ibaratnya jangan taruh semua telur kita didalam satu keranjang, kalau terjadi sesuatu tidak hilang semuanya dan itu ada benarnya. banyak sekali kejadian hardisk punya teman yang rusak karena soal sepele, misalnya terjatuh atau tersenggol tangan sehingga jatuh dari meja.

2. Manajemen foto.


Sebuah foto travel yang baik harus diindek dengan baik pula. maksudnya begini, kita harus mengarsipkan dengan baik foto foto berdasarkan tahun, atau penamaan destinasi. karena kalau kita menaruh foto sembarangan dan tidak dinamai dengan baik, suatu saat foto dibutuhkan majalah atau media kita akan kesusahan mencarinya. akan lebih baik lagi jika kita memisahkan mana foto yang sudah diedit dengan masih mentahnya. dengan demikian jika kita membutuhkan cepat foto foto yang ingin kita kirim ke klien

3. Menggunakan Server untuk mengirim dan sekaligus menyimpan foto.

wah server kan mahal. betul sih memang server mahal dan biasanya untuk kebutuhan bisnis, tetapi sekarang banyak kok alternatif penyimpanan media server yang lebih terjangkau. saya kebetulan menggunakan "Server Storage Personal" atau dalam ITnya "NAS Network Attached Storage" fungsinya memang mirip serve kebetulan yang saya gunakan merknya Qnap dan Hardisknya Seagate NAS. Server Storage Personal ini buat saya jauh lebih murah dibandingkan kalau kita membeli server betulan yang buat bisnis dan cocok banget buat fotografer. mungkin teman teman IT disini bisa lebih menjelaskan teknisnya ke saya kalau saya salah ya dengan penyebutan istilah ini, kenapa hardisk tipe NAS yang saya gunakan dibanding tipe hardisk lain, karena hardisk ini sangat tahan untuk standby berhari hari bahkan berminggu minggu tanpa mati diklaim tahan 24x7 24 jam dan 7 hari.

Qnap Server Storage yang saya gunakan dan Hardisk Seagate NAS didalamnya.
 
selain itu fungsi server bisa juga untuk mengirimkan foto sewaktu waktu dari mana saja pada saat saya traveling kepada klien yang tiba tiba mendadak membutuhkan foto, memang server harus didukung juga dengan speed internet yang stabil. agar bisa mengirim cepat data dan foto yang dibutuhkan. kebetulan Qnap Seagate NAS yang saya pakai bisa diakses melalui mobile smartphone saya, sehingga pengiriman foto bisa sangat cepat dilakukan.

bagaimana alternatif lain jika tidak bisa membeli server, anda bisa menggunakan PC lama yang sudah tidak dipakai untuk dijadikan server. memang minusnya adalah PC yang dijadikan server sangat boros listrik, dan jika mati lampu harus dinyalakan kembali manual oleh orang rumah. plusnya ya lebih murah, kalo awalnya untuk irit bolehlah pakai PC yang sudah tidak terpakai dan kalau mau jangka panjangnya secara cost lebih irit ya pakai Server Storage Personal.

4. Speed Internet yang stabil dan kencang.

kalau diatas saya membahas tentang Server Storage. kali ini saya membahas tentang speed internet, kecepatan internet yang kencang itu mutlak buat travel fotografer, dulu saya sempet gemes dan agak sebel juga sih sama mantan menteri Kominfo yang pernah bilang internet kencang itu buat apa sih.. Hellowww pak..!! ya internet kenceng penting banget buat kerjaan lah pak, khususnya buat industri kreatif. buat fotografer dan videografer kan mengirim file kenceng dan stabil itu perlu, bisa kirim file ke klien, kirim video ke youtube dan akhirnya industri pariwisata kita juga bisa cepat melesat. saya berandai dan memimpikan kapan ya Indonesia dipelosok nusantara bisa akses internet kenceng, seandainya infrastruktur internet di pelosok pelosok nusantara kenceng nih yakin banget industri pariwisata di daerah juga semakin melesat pesat perkembangannya.

Speed Internet Cable Fastnet saya dirumah, 15mbps untuk kebutuhan kirim foto & video.

udah ah curcolnya hehe.. oke soal jaringan internet kenceng ini memang mutlak diperlukan oleh fotografer, apalagi kalau kita sudah mempunyai server personal. kegunaannya bagi saya internet kenceng saya bisa mengirim mudah foto foto travel saya ke gettyimages (agency stok foto saya diluar negeri), bisa mudah mengirimkan foto high ress ke klien, mengirimkan video footage ke youtube atau sosial media lainnya dan dipadukan dengan server personal internet ini menjadi sangat memudahkan saya ketika traveling baik didalam maupun luar negeri.


memang sampai saat ini internet di Indonesia memang masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara negara tetangga kita, untuk mendapatkan akses internet yang cepat dan stabil memang saya sudah banyak memakai berbagai macam produk dari mobile phone maupun internet dari sambungan telp, sampai saat ini saya masih puas dengan memakai koneksi internet layanan kabel. saya sebut saja produknya kebetulan saya memakai firstmedia untuk layanan internet cable, saya sudah langganan selama 6 tahun sampai sekarang dan saya puas sampai saat ini. kenapa puas, karena jarang trouble, konektivitasnya lebih stabil, paling kenceng, udah gitu unlimited ga pake kuota kuotaan dan yang paling penting murah. memang mahal dan murah itu relatif bagi setiap orang, bagi saya semua kebutuhan diatas saya terpenuhi itu sudah murah buat saya. karena akses internet kenceng bisa menghasilkan penghasilan lagi untuk bisnis travel fotografi.

Server dan Speed internet kencang itu satu kesatuan lho ya, jika salah satu belum ada. lebih baik investasi lain aja seperti beli lensa sesuai kebutuhan, atau duitnya dipakai buat jalan jalan hehe.. lho traveling kan investasi juga kan.

jadi apakah seorang Travel Fotografer itu harus jago motret, ya harus bisa motret bagus pastinya. apakah bisa menulis juga mutlak, itu juga penting, kamera dan lensa yang bagus memang tergantung tetapi alat yang bagus bisa membuat fotografer cepat belajar dan cepat memahami fotografi tetapi kalau jarang diasah punya alat bagus juga percuma kalah sama fotografer punya kamera sederhana tapi sering motret dan hunting, memang ada istilah man behind the gun ada benarnya. motret jago, nulis jago dan kalau didukung oleh manajemen stok foto yang juga bagus. itu sama dengan dengan seorang Travel Photographer profesional yang top.


Text & Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com  (www.alambudaya.com) (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com  (www.barrykusuma.com) (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network #IndonesiaOnly).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma