Mengenal Lebih dekat Wayang Orang di Indonesia.


Wayang orang disebut juga dengan istilah wayang wong (bahasa Jawa) adalah wayang yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut. Sesuai dengan nama sebutannya, wayang tersebut tidak lagi dipergelarkan dengan memainkan boneka-boneka wayang (wayang kulit yang biasanya terbuat dari bahan kulit kerbau ataupun yang lain), akan tetapi menampilkan manusia-manusia sebagai pengganti boneka-boneka wayang tersebut.

Mereka memakai pakaian sama seperti hiasan-hiasan yang dipakai pada wayang kulit. Supaya bentuk muka atau bangun muka mereka menyerupai wayang kulit (kalau dilihat dari samping), sering kali pemain wayang orang ini diubah/ dihias mukanya dengan tambahan gambar atau lukisan.


Wayang Orang

Untuk Pertama kalinya Wayang Orang dipentaskan secara terbatas pada tahun 1760. walaupun masih tetap terbatas dinikmati oleh kerabat keraton dan para pegawainya. Namun lambat laun Kesenian Wayang orang mulai disukai oleh masyarakat umum.

Pada masa pemerintahan Mangkunegara VII (1916 -1944) kesenian Wayang Orang mulai diperkenalkan pada masyarakat di luar tembok keraton. Usaha memasyarakatkan kesenian ini makin pesat ketika Sunan Paku Buwana X (1893-1939) memprakarsai pertunjukan Wayang Orang bagi masyarakat umum di Balekambang, Taman Sri Wedari, dan di Pasar Malam yang diselenggarakan di alun-alun. Para pemainnya pun, bukan lagi hanya para abdi dalem, melainkan juga orang-orang di luar keraton yang berbakat menari.


Penyelenggaraan pertunjukan Wayang Orang secara komersial baru dimulai pada tahun 1922. Mulanya, dengan tujuan mengumpulkan dana bagi kongres kebudayaan. Setelah itu Wayang Orang juga menyebar ke Yogyakarta. Pada zaman pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VII (1877 -1921) keraton Yogyakarta dua kali mempergelarkan pementasan Wayang Orang untuk tontonan kerabat keraton.

Pakaian para penari Wayang Orang pada awalnya masih amat sederhana, tidakjauh berbeda dengan pakaian adat keraton sehari-hari, hanya ditambah dengan selendang tari. Baru pada zaman Mangku¬negara VI (1881-1896), penari Wayang Orang mengenakan irah-irahan terbuat dari kulit ditatah apik, kemudian disungging dengan perada.

Konon pertunjukan Wayang Orang ini ada karena terinspirasi oleh Wayang Kulit
ternyata kesenian Wayang Orang mendapat sambutan hangat dari masyarakat, bermun¬culanlah berbagai perkumpulan Wayang Orang; mula-mula dengan status amatir, kemudian menjadi profesional. Perkumpulan Wayang orang yang cukup tua dan terkenal, di antaranya Wayang Orang (WO Sriwedari di Surakarta dan WO Ngesti Pandawa di Semarang. Wayang Orang Sriwedari merupakan kelompok budaya komersial yang pertama dalam bidang seni Wayang Orang. Didirikan tahun 1911, per¬kumpulan Wayang Orang ini mengadakan pentas: secara tetap di `kebon raja' yakni taman hiburan umum milik Keraton Kasunanan Surakarta.

Pertunjukkan wayang orang yang masih ada saat ini, salah satunya adalah wayang orang Barata (di kawasan Pasar Senen, Jakarta) seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah Wayang Orang, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi dengan gamelan yang disajikan.Tema cerita dalam sebuah pertunjukan Wayang Orang bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari Ramayana dan Mahabharata.


Gedung WO Bharata terletak di Jalan Kalilio, Senen, Jakarta Pusat. Gedung WO Bharata berhimpitan dengan toko kelontong dan pedagang kaki lima di sekitar terminal Senen. Pada kurun 1963-1999 WO Bharata sempat menggelar pertunjukan setiap malam, namun sejak gedung pertunjukan direnovasi, pertunjukan hanya dilangsungkan setiap Sabtu malam saja. Biasanya pertunjukan dimulai pukul 20.00 WIB. Para penonton disini biasanya mencari obat rindu akan seni tradisi Jawa sekaligus menjadi ajang reuni dan kumpul-kumpul.


Harga tiketnya terbilang murah, yaitu sebesar Rp 30.000 sampai dengan Rp 100.000 untuk kelas VVIP. Menariknya, banyak di antara penonton yang sengaja membawa anak-anaknya dengan tujuan mengenalkan kesenian tradisi sejak usia belia. Penonton yang hadir juga bukan hanya dari Jakarta tetapi juga dari Bogor, Bekasi, dan Tangerang. menonton Wayang Orang ini membuat kita seperti kembali ke masa lalu, disaat belum banyaknya bioskop dan kita juga bisa memesan makan nasi goreng atau masakan kaki lima lainnya dari luar Gedung. selain itu Banyak pesan moral yang bisa diambil dari dalam cerita yang disajikan dalam pertunjukan WO Bharata. Salah satunya tentang kebenaran yang akan selalu menghancurkan kebatilan.

"Apresiasi Potret Mahakarya Indonesia" Blogger Competition.

Indonesia dikenal sebagai negara yang punya banyak Mahakarya Alam dan budaya. Maha karya merupakan hasil karya tertinggi yang dibuat oleh manusia ataupun ciptaan Tuhan, yang sudah melalui proses yang sangat panjang. Maha Karya memiliki nilai historis, edukasi dan kegunaan yang sangat tinggi sehingga masih bermanfaat dan yang bisa menginspirasi Generasi berikutnya untuk menjaga bahkan bisa membuat yang lebih baik.

dengan adanya kegiatan "Potret Mahakarya Indonesia" ini kita bisa menjaga dan mengabadikan Mahakarya - Mahakarya Indonesia melalui sebuah karya foto, dengan hasil karya foto kita bisa mempersembahkan Mahakarya Indonesia untuk Dunia.

Dji Sam Soe mengundang rekan rekan Blogger untuk dapat berbagi dan mengapresiasi Mahakarya yang ada di Indonesia dalam sebuah "Blogger Competition" dengan melibatkan 24 foto terbaik (Foto - foto finalis) dalam kegiatan "Djisamsoe Potret Mahakarya Indonesia". Dji Sam Soe mengajak para penulis khususnya Blogger untuk memberikan apresiasi melalui sebuah karya tulis yang menceritakan Potret Mahakarya Indonesia.

temukan inspirasi dari 24 Foto Terbaik Djisamsoe Potret Mahakarya Indonesia dan pilih sumber inspirasi fotomu menjadi sebuah karya tulis. daftarkan karya tulis anda di www.djisamsoe.com

Menangkan Hadiah Mingguan Periode 27 September - 29 November 2013 berupa Smartphone Terbaru atau Tablet PC, dan Pemenang Utama untuk 4 Best Blogger berupa Djisamsoe Potret Mahakarya Indonesia Trip Eklusif ke Destinasi Eksotis MADURA Jawa Timur bersama Barry Kusuma (sambil belajar memotret Travel Photography & Travel Blogger).

info lengkapnya silahkan lihat persyaratan dibawah dan daftarkan Kompetisi Blog ini di www.djisamsoe.com yuk tunggu apalagi, sebentar lagi akan ditutup dan akan ditentukan para pemenangnya..

 Persyaratan Umum Blogger Competition

1. Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia menceritakan tentang mengabadikan momen mahakarya buatan manusia (men-made masterpiece) sebagai puncak hasil kreatifitas manusia yang tetap berangkat dan berpijak dari tradisi / kearifan lokal Indonesia dan seluruh ciptaan Tuhan (God-made masterpiece) yaitu ‘mahakarya’ dengan keunikannya masing-masing yang masih bertahan, bahkan berkembang di era modern saat ini.
2. Kompetisi Tulisan (Blogger Competition) ditujukan untuk para blogger di Indonesia berusia 18 tahun atau lebih yang merupakan perokok dewasa.
3. Peserta berkewarganegaraan Indonesia.
4. Peserta kompetisi harus mendaftarkan diri di www.djisamsoe.com, mengisi formulir registrasi, dan setuju dengan syarat dan ketentuan yang berlaku untuk mengikuti kompetisi.
5. Tema tulisan adalah seputar Potret Mahakarya Indonesia yang terdiri dari Fesyen (Fashion), Kultur (Culture), Lanskap / Arsitektur (Landscape).
6. Pilih sumber inspirasi foto pada 24 terbaik (foto-foto finalis) Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia di www.djisamsoe.com, lalu mengembangkan karya tulis terhadap foto tersebut untuk memperkuat isi cerita Anda.
7. Artikel harus dikirim melalui www.djisamsoe.com. Peserta wajib menuliskan karya tulisan yang sama di blog milik pribadinya dan menuliskan sumber foto (www.djisamsoe.com) serta nama fotografer.
8. Di dalam artikel ulasan yang dibuat, setiap peserta diwajibkan untuk menuliskan ‘Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia’. Penulisan kalimat tersebut tidak harus dimuat sebagai judul. Peserta diperbolehkan untuk melakukan penyebutan di bagian lain dari artikel seperti isi, penutup, dan lain-lain.
9. Setiap peserta diperbolehkan untuk mendaftarkan lebih dari satu artikel.
10. Kompetisi akan dibagi menjadi periode mingguan dan setiap minggunya akan dipilih 1 pemenang. Karya tulisan terbaik dari kompetisi ini akan dipilih dari pemenang mingguan untuk memenangkan Best Blogger.
11. Tulisan yang terpilih akan dipublikasikan di website djisamsoe.com dengan menyertakan nama / inisial pemilik karya.
12. Peserta dilarang melakukan hubungan surat menyurat mengenai penjurian kompetisi ini, setiap peserta yang melanggar akan didiskualifikasi.
13. Penyelenggara berhak untuk mendiskualifikasi setiap materi lomba yang diikutsertakan, sebelum, selama, dan sesudah penjurian dilakukan, apabila materi yang diikutsertakan tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
14. Keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
15. Artikel ulasan yang diikutsertakan dalam blogger competition ini tidak boleh mengandung kalimat yang negatif dan dapat menyinggung pihak tertentu atau berbau SARA dan politik.
16. Pengumuman tentang Blogger Competition ini akan diinformasikan di www.djisamsoe.com. Informasi lebih lanjut bisa ditanyakan melalui email: mahakarya@djisamsoe.com

Desa Giriloyo, Penerus warisan budaya Indonesia.




seiring perkembangan jaman, budaya Batik tulis semakin terkikis karena semakin murahnya Batik yang datang dari luar negeri dan semakin berkembangnya Batik Cetak yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan Batik secara cepat. akan tetapi ada satu desa di Yogyakarta yang sampai saat ini melestarikan batik khususnya batik Tulis. Desa ini adalah desa Giriloyo yang terletak di dekat Pemakaman Raja Jogja Imogiri Bantul. Batik merupakan seni dan budaya asli Indonesia, Hal ini dibuktikan dengan pengakuan UNESCO pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi. UNESCO menyatakan batik sebagai Warisan Budaya Tak benda. Pengakuan ini membuat batik di dunia semakin diminati. saat ini banyak masyarakat yang juga menghargai batik dengan cara memakai Batik mereka untuk dipakai untuk bekerja atau dibuat seragam.

memang saat ini saya agak kesusahan dalam mencari Desa penghasil Batik Tulis yang masih konsisten dalam menjaga warisan budaya Indonesia, di Desa Giriloyo Bantul ini kita bisa menemukan hampir disetiap rumah menjual Batik Tulis dan dikala senggang mereka membatik didepan rumahnya. memang untuk menjaga Warisan Budaya itu tidak mudah, karena harus ada regenerasi dan kaum muda yang harus peduli. di Desa Giriloyo ini saya banyak melihat anak gadis yang masih muda ikut membatik, dan beberapa diantaranya adalah laki laki. biasanya anak Gadis pembuat Batik ini tertarik mencanting (teknik pembuatan batik) karena melihat ibu dan neneknya yang sedang asyik membatik.


buat yang ingin datang ke Desa Giriloyo Yogyakarta ini, Tempat ini terletak di Dusun Giriloyo, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Keberadaan batik di Indonesia memiliki kisah yang panjang. Tradisi batik diperkirakan muncul di Nusantara, khususnya Jawa, pada masa kerajaan Majapahit atau abad ke-12. Hal itu ditandai dengan ditemukannya arca Prajnaparamita (Dewi Kebijaksanaan) di Jawa Timur abad ke-13. Pada arca tersebut digambarkan bahwa Sang Dewi mengenakan kain yang dihiasi dengan motif sulur tumbuhan dan bunga – motif yang masih dijumpai hingga sekarang. Pada 1817 batik mulai dikenal di Eropa seiring dengan terbitnya buku History of Java, karya Sir Thomas Stamford Raffles - Gubernur Inggris yang pernah bertugas di Jawa- yang di dalamnya terdapat kisahkan tentang batik. Kemudian pada 1873, seorang saudagar menyumbangkan batik Jawa ke Museum Etnik di Rotterdam, yang didapatkannya saat berkunjung ke Tanah Jawa.




Kegiatan batik tulis dan pencelupan di Desa Giriloyo ini telah berlangsung sejak 1654 bersama dengan pembangunan kompleks keraton. para Raja dan abdi dalam Istana ditugaskan untuk menjaga makam. Karena hubungan yang sangat erat dengan istana, abdi dalam dan masyarakat desa disini memperoleh pengetahuan tentang bagaimana untuk membuat dan mewarnai batik. Seiring waktu kurangnya batik tulis yang merupakan kerajinan rakyat ini sudah mulai jarang ditemui dan harganya pun yang cukup mahal membuat mereka bekerja sama dengan orang-orang dari desa Giriloyo untuk mewarnai batik. Orang-orang dari Giriloyo mengambil kain polos dan membawanya pulang dengan mereka. Kain akan diberikan kembali setelah mereka selesai pencelupan. oleh Karena itu, masyarakat desa Giriloyo mulai mengembangkan keterampilan mereka dalam membatik mewarnai dan akhirnya membuka usaha sendiri.




Mengunjungi desa Giriloyo banyak manfaatnya, Anda disini dapat belajar banyak tentang motif batik dan filosofinya. Batik Giriloyo bertahan dengan motif tradisional di tengah perkembangan motif batik modern. banyak yang suka Motif tradisional karena memiliki filosofi dan arti tersendiri bagi sebagian orang, misalnya, Batik Sido Asih (sehingga orang yang memakainya akan memiliki banyak cinta), Sido Mukti (jika memakai oleh pengantin, mereka akan memiliki kekayaan dan kehidupan yang bahagia), Sido Mulyo (dia / dia akan memiliki kehidupan yang mulia), truntum (mekar cinta), Madu Bronto (cinta manis seperti madu) dan banyak lainnya. Selain itu, ada juga motif lain yang memiliki nilai sakral dan hanya bisa dikenakan oleh Sultan dan keluarga Istana Kerajaan.



 
How to get there.

untuk menuju Desa Giriloyo Yogyakarta dapat dilalui dengan naik transportasi umum, dari Jogja Berangkat dari stasiun bus Giwangan mengambil bus yang rute yang Yogyakarta-Panggang atau Yogya-Petoyan dan berhenti di stasiun bus Imogiri. darisini bisa dilanjutkan dengan berjalan atau naik ojek.disini terlihat gerbang Desa Giriloyo yang besar yang dapat kita lihat dipinggir jalan, sebagiknya menyewa ojek karena masuknya kedalam cukup jauh jika berjalan kaki. tapi kalau tidak mau repot bisa juga kesana dengan kendaraan pribadi: Berangkat dari Yogya pusat kota, mengambil rute ke Imogiri jalan dengan pergi ke arah timur. lama jarak perjalanan sekitar 1 sd 1.5jam dari pusat kota Jogja.



Fotografi dan Artikel oleh Barry Kusuma
www.barrykusuma.com (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
Twitter @BarryKusuma

"Traveling Indonesia is like a box of chocolates, you never know what you're gonna get”