TERNATE TO MOROTAI - THE 7 WONDERS MOLUCCAS



Ternate dan Pulau Halmahera merupakan pulau terbesar di Maluku Utara Indonesia. Pulau ini menyimpan keindahan wisata alam yang belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Pulau Halmahera juga kaya akan hasil tambang seperti emas, nikel dan kobalt. Selain hasil tambang yang melimpah, pulau ini memiliki banyak sekali wisata alam yang wajib untuk dikunjungi. Saya melakukan ekspedisi untuk menemukan keajaiban alam dan budaya yang ada di Maluku, tempat tempat wisata ini banyak yang belum orang tahu. Apa saja wonders tersebut?

Batu Angus Ternate.

Batu Angus terletak di Provinsi Maluku Utara tepatnya berada di Pulau Ternate. Sampai saat ini Gunung Gamalama masih aktif bahkan tidak jarang Gunung Gamalama sering batuk. Gunung Gamalama pun sering mengeluarkan asap tebal dan bisa saja mengeluarkan bencana sewaktu-waktu. Meski termasuk dalam gunung yang masih aktif banyak masyarakat Ternate yang mencintai gunung ini. Hal itu dikarenakan Gunung Gamalama menciptakan kemakmuran bagi masyarakat Ternate. Asal muasal Batu Angus di Pulau Ternate adalah pada abad ke-17 tepatnya tahun 1673 Gunung Gamalama meletus kemudian membawa bencana yang luar biasa di Ternate. Saat itu Ternate dijajah oleh Portugis dikarenakan kaya akan rempah-rempah. Letusan yang dahsyat membuat memakan banyak korban jiwa, selain itu kontur di wilayah Ternate juga menjadi berubah hingga saat ini. Sebagai bukti nyata kedahsyatan dari letusan Gunung Gamalama adalah Batu Angus ini.


Video TERNATE TO MOROTAI - THE 7 WONDERS MOLUCCAS (VLOG) 
By Barry Kusuma 
Di wilayah Batu Angus tersebut konturnya sangat unik karena dipenuhi dengan bebatuan muntahan lahar dari Gunung Gamalama. Dulunya Lahar tersebut mengalir dari atas puncak Gunung Gamalama. Sekarang ini muntahan lahar tersebut mengering menjadi bebatuan besar yang keras dan tersebar di kaki Gunung Gamalama sampai ke bagian sisi tebing pesisir lautan. Batu Angus artinya batu hangus dikarenakan warnanya yang didominasi dengan warna hitam pekat seperti sehabis terbakar. Batu tersebut kini tidak membahayakan justru menjadi berkah bagi masyarakat Ternate sebab kini menjadi ikon wisata kota tersebut. 

Memancing Cakalang Tradisional.
  
Inilah surganya memancing ikan tradisional di Indonesia. Para nelayan Indonesia Timur, terutama Ternate sudah melakukan tradisonal memancing Cakalang (katsuwonus pelamis) puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Ratusan ikan cakalang seolah begitu mudah dipancing oleh nelayan. Ya, sepertinya mereka begitu mudahnya memancing. Padahal ada prosesi sebelum maupun saat proses pemancingan berlangsung. Tidak sembarang, saat memancing tradisional Cakalang. Ada manajerial hingga upacara spiritual berlaku aktivitas mancing disini.



Pagi buta kita bergegas ke Pelabuhan. Kesibukan mulai terasa. Persiapan Kapal Mancing Indonesia Virgo salah satunya. Kapal inilah siap mengarungi tim mengarungi laut Maluku Utara . Setidaknya ada 18 awak kabin kapal mempersiapkan perlengkapan dan peralatan standar Mancing trandisional Cakalang.

Goa Boki Moruru merupakan goa yang eksotik dimana letaknya berada di hulu Sungai Sageyen, Desa Sagea di Kecamatan Weda Utara. Desa tersebut tepatnya memiliki jarak kurang lebih 5 kilometer dari Desa Sagea dengan lama perjalanan sekitar 30 menit dari Desa Sagea. Rute yang bisa ditempuh untuk menuju Goa tersebut adalah jalur darat maupun menyusuri Sungai Sageyen. Namun kebanyakan pengunjung yang ingin datang ke Goa Boki Moruru lebih menyukai menggunakan jalur perairan yaitu menyusuri Sungai Sageyen hal itu dikarenakan pengunjung bisa menikmati indahnya Sungai Sageyen bersama dengan kicauan burung di atas pohon di bantaran sungai. Oleh sebab itu menjelajah Goa Boki Moruru Sagea Weda Utara tidak akan terasa lengkap jika tidak disertai dengan menjelajah arus Sungai Sageyen juga.

A post shared by Barry Kusuma (@barrykusuma) on


Dibalik keindahannya ternyata nama Goa Boki Moruru memiliki arti putri yang menghanyutkan diri. Menurut cerita yang berkembang dulunya ada Putri yang berasal dari kesultanan Tidore sedang mandi dan juga main di sungai, putri tersebut juga menghanyutkan diri mengikuti arus dari Sungai Sageyen sampai ke hilir sungai. Oleh sebab itulah goa tersebut disebut dengan Goa Boki Moruru. Menurut sumber lainnya mengatakan Goa Boki Moruru menjadi bukti cinta seorang suami bernama Mon Takawai kepada istrinya. Mon Takawai adalah pemuda Suku Sawai yaitu suku adat yang tinggalnya nomaden.
Taman Nasional Lolobata

Yang harus diketahui sebelum Anda berkunjung ke suatu tempat adalah sejarahnya sehingga Anda bisa mengenal lebih dekat tempat yang akan Anda kunjungi nantinya. Berkunjung ke Aketajawe – Lolobata membuat Anda semakin mencintai Indonesia dikarenakan keragamannya dan kekayaan hayati maupun hewaninya. Dulunya taman ini belum dijadikan sebagai taman konservasi, namun memang sudah memiliki peranan yang penting dalam kelestarian ekosistem hutan tropis Halmahera. Usul untuk dijadikan kawasan konservasi terjadi di tahun 1981 namun baru diresmikan tanggal 18 oktober 2004. Dari kawasan konservasi tersebut dibagi menjadi kawasan suaka margasatwa dan juga cagar alam.



Suaka margasatwa mencakup luas sekitar 189.000 hektar, sedangkan cagar alamnya mencakup 120.000 hektar. Margasatwa Lolobata wilayahnya berada di pesisir pantai Teluk Dodaga dan hutan yang berada di semenanjung bagian timur laut Pulau Halmahera. Untuk Margasatwa Aketajawe kawasannya berada di pesisir barat bagian tengah Pulau Halmahera tepatnya berada di pesisir Gita dan sebagian besarnya beradai di hutan tengah Pulau Halmahera.
Rumah Adat Sasadu.

Rumah adat Sasadu adalah sebuah rumah adat yang diwariskan dari para leluhur suku Sahu yang ada di Pulau Halmahera Barat, Maluku Utara. Nama Sasadu berasal dari kata Sasa – Sela – Lamo yang berarti besar serta Tatadus – Tadus yang berarti berlindung. Jadi dengan kata lain Sasadu adalah sebuah rumah besar untuk berlindung.

Berbeda dengan rumah adat lainnya, rumah adat satu ini memiliki bentuk yang sangat sederhana yaitu berupa rumah panggung yang dibangun dengan struktur kayu dari batang sagu sebagai penyangga rumah dan anyaman daun sagu sebagai penutupnya. Rumah adat ini sendiri memiliki dua pijakan tangga yang berada di sisi kiri dan juga kanan rumah.
Morotai

Sebagai negara kepulauan yang sangat kaya akan sumber daya alam, Indonesia memiliki potensi wisata yang sangat besar, termasuk satu diantaranya adalah wisata Morotai. Pulau Morotai sendiri menjadi salah satu pulau paling utara di Indonesia dan berbatasan langsung dengan Filipina serta Samudera pasifik. Pulau ini termasuk ke dalam Povinsi Pulau Halmahera dan memiliki luas sekitar 1.800 km2 dengan potensi yang sangat besar baik dari kekayaan alam, pesona keindahan pulau dan juga sejarahnya.



Morotai sebetulnya tidak mempunyai penduduk asli yang tinggal turun menurun di pulau tersebut. Penduduk Morotai saat ini merupakan keturunan dari Suku Tobelo dan juga Suku Galela dari Halmahera Utara. Ke dua suku tersebut bermigrasi dari tempat asalnya dikarenakan bencana alam, dan hingga kini ke dua suku tersebut menjadi mayoritas penduduk Morotai hingga saat ini.

Karena Morotai termasuk ke dalam kepulauan Halmahera, maka selama abad ke 15 hingga ke 16, Morotai berada di bawah kekuasaan Kesultanan Ternate. Namun pada pertengahan abad ke 16, Portugis pernah hampir menguasai pulau ini dan menjadikannya sebagai tempat Yesuit Portugis. Akan tetapi, Kesultanan Ternate yang muslim merasa tersinggung dan tidak terima dengan tindakan dari Portugis tersebut, hingga akhirnya Portugis dapat diusir dari Morotai.


Selain sempat berada di bawah kekuasaan Kesultanan Ternate, pada masa Perang Dunia II pun, Morotai memiliki peranan yang sangat penting, yaitu menjadi pangkalan udara bagi tentara Jepang sebelum akhirnya diambil alih oleh tentara Amerika Serikat pada bulan September 1944 untuk dijadikan basis serangan mereka ke Filipina dan juga Borneo Timur.


Video TERNATE TO MOROTAI - THE 7 WONDERS MOLUCCAS (VLOG) 
By Barry Kusuma 

Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer & Videographer).
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
https://www.youtube.com/barrykusuma (Barry Kusuma Youtube Channel)