Berbagai Kuliner unik yang wajib coba di Peru.


Mendengar kata Peru sudah tidak diragukan lagi keindahan alam dan budaya yang dimiliki negeri ini, selain itu Peru juga merupakan ibukota gastronomy dunia. Maka tidak heran kalau Peru kulinernya enak-enak, dan selama 3 minggu saya disini tidak pernah bosan menyantap kuliner Peru. Ada beberapa jenis kuliner yang wajib kamu coba jika kamu datang ke Peru, apa saja kuliner tersebut?

Quinoa biji-bijian yang sehat.

Makanan terunik di Peru yang pertama adalah Quinoa. Makanan ini merupakan sejenis gandum yang di sajikan menjadi sup yang kental dan kaya dengan rempah-rempah lainnya. Makanan ini merupakan salah satu makanan pokok para penduduk Peru. Namun di Indonesia saat ini quinoa mulai menjadi trend karena memang dikenal sebagai makanan yang sehat.
 

zaman dahulu ketika para petualang dari Eropa datang ke Peru, mereka memaksa orang Peru untuk berhenti memakan makanan sehat seperti Quinoa dan Kiwicha (sejenis gandum) dan memaksa mereka untuk memakan beras biasa yang memiliki protein lebih sedikit dibandingkan gandum. Baru sekarang-sekarang ini para penduduk Peru kembali ke kebiasaan mereka di zaman dulu dengan kembali memakan Quinoa sebagai salah satu makanan pokok mereka. Kebanyakan Quinoa di Peru di eksport ke tempat-tempat lain di seluruh dunia, sebagai perbandingan di Indonesia Quinoa ini 1kg dijual dengan harga Rp 150.000 tetapi di Peru kita bisa membelinya di pasar tradisional Rp 30.000 saja.

Daging Alpaca

Makanan terunik di Peru selanjutnya adalah Alpaca, hewan ini merupakan hewan sejenis Llama, yang biasanya diternakan untuk diambil bulunya. Namun aku tidak pernah menyangka bahwa Alpaca juga dapat dijadikan sebagai makanan.
 

Daging Alpaca ini merupakan daging yang sangat rendah kolesterolnya, ketika saya mencoba daging alpaca ini rasanya tidak seperti daging sapi. Daging alpaca lebih berserat dan tidak berbau seperti daging kambing, dari rasanya dan saya memakan banyak daging ini sepertinya memang daging yang sehat. Karena kepala saya tidak pusing seperti memakan sate kambing dalam jumlah yang banyak hehe.

Cuy (Marmut besar).

Marmut sendiri pertama kali ditemukan di daerah pegunungan Andes dan dari awal para penduduk Andes menernakkan marmut untuk sumber protein. Dan semua itu berubah ketika Spanyol datang dan mengirim marmut ke Eropa sebagai peliharaan. Daging marmut sendiri memiliki kandungan protein lebih tinggi dan kandungan kolesterol lebih rendah dibandingkan ayam, babi, dan sapi. Di Peru, marmut juga dijadikan makanan bagi para penderita kanker.
 

Harga cuy ternyata cukup mahal, yaitu Rp 200.000 di restoran dan di pasar seharga 25 soles atau Rp 90.000. Rasa cuy mirip bebek dan tidak semengerikan bentuknya. Tertarik mencoba?

Teh Coca

Teh yang terbuat dari bahan daun cocaine ini memang umum dikonsumsi oleh orang Peru, terutama buat masyarakat yang tinggal di pegunungan. Daun cocaine ini ternyata mempunyai fungsi sebagai obat penangkal mountain sickness, gejala yang biasanya terjadi jika kita naik kedataran tinggi.
 

Teh coca banyak dikonsumsi oleh masyarakat maupun turis, karena disini legal dan biasanya dipakai juga untuk obat. Tapi jangan coba coba membawa daun coca ini pulang ya, saya jamin bakal ditangkap oleh polisi di bandara hehe.

Cancha

Cancha adalah salah satu jenis jagung yang terbuat dari berbagai jenis jagung yang disebut Maiz Chulpe. Ketika jagung ini dipanaskan, tidak seperti jagung pada umumnya. Cancha tidak meletup dan mekar, malah jagung ini menjadi sangat lembut dan renyah.
 

Cancha sendiri disajikan sebagai hidangan pembuka untuk hampir semua hidangan Peru. Benar-benar salah satu makanan terunik di Peru yang harus kamu coba.

Ceviche

Kuliner ini salah satu kuliner yang terkenal di Peru, termasuk kuliner favourite saya di Peru juga dan tidak pernah bosan memesan ini. bahan utama dari Ceviche ini adalah ikan seabass. Ikan jenis ini kerap dijadikan bahan utama pada masakan Peru. Pada menu Ceviche, seabass disajikan mentah layaknya sashimi di Jepang.
 

Untuk melengkapi seabass ada ketumbar, jagung, bawang merah yang diiris memanjang, cabai merah yang diiris tipis, dan umbi-umbian. Dalam hidangan Ceviche, ikan dipotong secara hati-hati dan berbentuk kubus kecil. Bentuk kubus ini juga tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil supaya bumbu-bumbu lainnya dapat meresap ke dalam ikan.

Yang penasaran dengan rasa ceviche ini sangat mirip sekali dengan kuliner Indonesia timur, atau yang dikenal sebagai Gohu sushiminya Indonesia. Apalagi kalau ikannya fresh, juara banget deh rasanya.

Ikan Trout.
 

Salah satu favourite kuliner saya lainnya adalah daging ikan trout yang terkenal lezat dan fresh di Peru, ya memang Peru sangat terkenal dengan ikan troutnya. Dagingnya yang lembut ditambah minyak olive membuat ikan ini menjadi favourite kuliner bagi wisatawan yang datang.

Bull Testikel.

Peru dikenal sebagai negara yang masih menyelenggarakan matador banteng disini, sehingga banteng masih cukup banyak di Peru. Salah satu kuliner yang terkenal di masyarakat lokalnya adalah bull testikel, ini adalah kuliner unik yang ada di Peru.
 

Konon kuliner ini merupakan pembangkit stamina dan tenaga, saya sempat mencobanya rasanya seperti otak sapi. Walaupun ini adalah kuliner ini, ternyata saya tidak terlalu suka rasanya hehe.
 
Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer & Videographer).
www.alambudaya.com (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
https://www.facebook.com/barrykusumapage/ (Barry Kusuma Facebook Fan page)
https://www.youtube.com/barrykusuma (Barry Kusuma Youtube Channel)
www.barrykusuma.com (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma