Kapal Phinisi Mahakarya Indonesia. #Terios7Wonders


Salah satu destinasi di Sulawesi yang ingin saya kunjungi adalah pembuatan kapal phinisi di Bulukumba, ya saya sangat tertarik mengunjungi destinasi ini karena Bulukumba selain punya laut yang cantik juga punya budaya yang kental. salah satunya adalah pembuatan kapal Phinisi yang masih lestari sampai saat ini. masyarakat Bulukumba sudah sejak dahulu kala membuat Mahakarya yang sangat terkenal dan hanya dipunya di Indonesia, yaitu Phinisi.. ya Kapal ini memang bukti bahwa pelaut kita sangat tangguh, dan mungkin karena perahu inilah nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut. sehingga ada lagunya yang sangat abadi kita dengarkan sampai sekarang.


mengunjungi Bulukumba tidaklah susah, karena perjalanan darat dari Makassar menuju kesini memakan waktu 4 sampai dengan 5 jam. ketika sampai perjalanan yang cukup melelahkan terbayar sudah dengan panorama laut yang kita bisa lihat disepanjang perjalanan menuju ketempat ini, dari kejauhan tampak kapal phinisi yang dibuat berjajar cantik. Kabupaten Bulukumba ini terletak di ujung paling selatan Semenanjung Sulawesi Selatan, atau sekitar 153 km dari selatan kota Makassar. disini kita juga bisa berinteraksi dengan masyarakat setempat yang berbudaya maritim adalah hal yang akan sangat berkesan bagi Anda nantinya.

Masyarakat Bulukumba memang sejak dahulu memiliki keahlian sebagai pembuat ulung kapal layar pinisi yang merupakan kebanggaan orang Bugis, terbukti hingga saat ini keterampilan mereka bahkan sampai dan dihargai oleh berbagai pihak dari mancanegara. ketika saya datang ada kapal pinisi yang dipesan khusus oleh orang Amerika yang sangat tertarik oleh kapal pinisi ini dan nantinya kalau sudah jadi akan dibawa ke negaranya.


Pembuatan Kapal layar Pinisi dikonstruksi menggunakan peralatan tradisional dengan teknik tradisional yang sudah di wariskan dari generasi ke generasi. ya memang keahlian mereka memang diturunkan secara turun menurun. maka tak heran pembuatan kapal pinisi hanya didaerah ini saja, jarang sekali tempat lain dijumpai pembuatan kapal tradisional ini. Pembagunan kapal layar ini tidak hanya menggunakan kekuatan dan teknik semata. Penduduk setempat percaya, kekuatan supranatural juga berada dibalik pembangunan kapal megah tersebut. Di setiap tahap pembuatan pinisi memerlukan ritual dan upacara yang harus dipatuhi.

Sebagai wisatawan yang datang ketempat ini, terus terang saya cukup tekesan. karena penduduknya yang ramah dan mereka menerima tamu dengan baik. Pak Syarifudin yang saya temui, yang juga salah satu pembuat kapal pinisi handal ini mengatakan jika pasokan kayu lancar mereka bisa menyelesaikan satu perahu dalam waktu 3 sampai 6 bulan. ya memang saat ini mencari kayu yang berkualitas baik sudah sangat susah, dan harga kapal pinisi inipun juga bervariasi. dari harga 350juta (kosong tanpa mesin) sampai dengan harga 10 milyar sudah pak Syarifudin pernah buat.


Kapal Pinisi yang sudah jadi punya ketahanan yang baik dan bisa bertahan cukup lama jika bagus merawatnya, umumnya kapal Phinisi ini bisa bertahan sampai 20 tahun. dan menjadi transportasi laut yang sangat efektif bagi perlayaran di Sulawesi, bahkan mereka berlayar dari Sulawesi sampai ke Jakarta. jika anda ingin melihat kapal kapal pinisi ini bersandar datanglah ke pelabuhan Sunda Kelapa di Kota Tua Jakarta, anda bisa melihat puas kapal pinisi ini yang berlayar dari Sulawesi.


Saya mengunjungi Bulukumba melalui perjalanan darat dari Manado ke Bulukumba dengan Tim #Terios7Wonders, Bulukumba merupakan salah satu tujuan utama kita untuk mengexplore lebih jauh Mahakarya Indonesia Kapal Phinisi. dan perjalanan kami tidak sia sia, karena Kapal Phinisi yang hanya ada di Indonesia dan buatan asli Indonesia ini merupakan kebanggaan rakyat Indonesia yang wajib terus kita lestarikan keberadaannya.

Artikel & Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma