Menjelajahi Wisata dengan Ketangguhan Terios.

Bagi seorang backpacker atau blogger wisata, bisa menjelajahi Nusantara adalah sebuah impian yang diidam-idamkan. Terlebih jika perjalanan tersebut dilakukan ke tempat-tempat yang cukup unik, indah, dan belum banyak dijamah. Itulah juga yang menjadi impian saya sebagai masyarakat umumnya. Saat menjelajah tempat-tempat di Indonesia yang begitu banyak, tentunya kita menginginkan kenyamanan, terutama akomodasi yang digunakan. Seperti yang dilakukan oleh teman-teman blogger, yang membuat saya iri dengan perjalanan yang telah mereka lakukan.

Khususnya di ajang Terios 7 Wonders: Hidden Paradise, di mana 7 spot terbaik wisata antara Jawa dan Pulau Komodo menjadi tujuannya. Bukan hanya itu saja, perjalanan yang menempuh jarak sekitar 3.000 kilometeran-an itu dilakukan hanya dengan mobil Daihatsu Terios, guna menguji kehandalan mobil yang satu ini. Ada sekitar 7 spot impian wisatawan, dimulai dari Desa Sawarna, Merapi, Tengger, Baluran, Sade Rambitan, Dompu dan Pulau Komodo, yang masing-masing mempunyai keunikan dan kekhasannya masing-masing, serta mempunyai beragam trek yang penuh tantangan.

Pulau Komodo Flores adalah Finish dan Tujuan Utama dari Kompetisi Seven Wonders.
Ekspedisi ini dimulai bersamaan dengan diluncurkannya Daihatsu Terios Facelift di kuartal ke-3 2013. Dengan menggunakan 7 kendaraan yang fresh from the oven alias baru keluar dari pabrikan. Dan perjalanan ini melibatkan sejumlah media cetak, elektronik, online, dan tak lupa blogger terpilih. Daihatsu yang digunakan pun mempunyai GPS built in, roof box, dan berbagai kelengkapan lainnya. Sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan bisa langsung ditanggulangi. Dan perjalanan pun dimulai, dengan tujuan pertama adalah Sawarna, desa terpencil di Banten. Bagaimana cerita Terios 7 Wonders selengkapnya? Berikut cuplikannya:

Sawarna yang Menakjubkan.


Jalan berliku yang dilalui tim 7 Wonders langsung dilahap tanpa ada hambatan berarti, jalur yang dilalui adalah Cikidang-Pelabuhan Ratu-Bayah, nyaris tidak terasa. Desa ini sangat terkenal, walaupun belum begitu familiar di kalangan wisatawan. Dan ini menjadi keunggulan tersendiri, di mana keindahan alamnya bisa kita rasakan secara alami. Kenikan lainnya adalah di Pantai Tanjung Layar, di mana terdapat dua buah batu besar yang menyerupai layar. Inilah adalah salah satu surga wisata di barat Jawa.

Napak Tilas di Merapi

Sisa Muntahan Lahar dan Batu yang berasal dari Gunung Merapi yang sudah meletus.
Sempat terjadi erupsi tiga tahun lalu, Merapi menyisakan bagaimana dahsyatnya erupsi saat itu. Mbah Marijan yang merupakan juru kunci Merapi, turut menjadi korban keganasan sang Merapi, yang berlokasi di desa Kinahrejo. Banyak sisa-sisa yang bisa menjadi pelajaran di sini, di antaranya mobil yang hangus, rumah yang rata dengan tanah, serta barang-barang lainnya yang ikut terbakar ole panasnya wedus gembel Merapi. Namun lautan pasir dan jalan tanah, tidak menghambat tim Terios 7 Wonders untuk menikmati sejenak keindahan Merapi. Tim bisa melibas dengan mudah jalanan yang cukup menantang itu.

Menikmati Kenyamanan dan Keramahan di Tengger.


Perjalanan berikutnya adalah Tengger. Kawasan Nasional Bromo-Tengger-Semeru merupakan perjalanan yang cukup berat. Bukan tanpa sebab, tanjakan dan trek yang turun dan tajam menjadi menu utama dari Daihatsu Terios. Namun dengan mudah bisa dilewati, karena mobil ini mempunyai mesin 1.495 cc 4 silender DOHC VVTi, yang langsung merespon jalur-jalur ekstrem. Di sini kita bisa menemui masyarakat asli Jawa, yang telah ada sejak kerajaan Majapahit. Jangan tanya masalah keramahan masyarakat di sana, kita bisa dengan mudah berbaur dengan setiap orang.

Udara yang cukup menusuk tulang, bisa dihangatkan di ruang pawonan, di mana di ruang inilah tempat berkumpul keluarga, dengan ditemani api unggun. Dan makanan di sana cukup enak di lidah, seperti ganyong, semen, dan nasi jagung. Tak lupa tim pun mengunjungi danau Regulo Ranupani yang tersembunyi di dataran tinggi Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru ini.

Nuansa Savana yang Mempesona

Banteng Jawa di Baluran yang semakin punah.
Burung Merak yang terbang di Padang Savana Baluran.
Tidak heran, jika orang-orang masih tidak percaya dengan savana yang bak berada di Afrika, ketika kita mengunjungi Baluran. Hamparan savana ini berpadu dengan hutan tropis seluas 25 hektare, dan di sana terdapat berbagai binatang, seperti kera, rusa, merak dan lainnya. Padahal jika melihat foto atau gambar, kita tidak seperti berada di pulau Jawa, saat berada di Taman Nasional Baluran ini. Safari midnight menjadi andalan saat kita menjelajahi taman nasional ini, tapi jangan harap Anda menemukan binatang pemangsa besar, seperti Singa, Macan tutul atau harimau di sini. Jadi Anda tidak perlu was-was.

Tim Seven Wonders Terios di Padang Savana Baluran.
Lokasinya cukup mudah untuk ditemukan, Anda cukup malakukan perjalanan di sepanjang jalan Situbondo-Banyuwangi, maka gerbang menuju Taman Nasional ini bisa ditemukan. Tidak ada kesulitan bagi Daihatsu Terios dalam melahap trek tanah di sana.

Mengenal Budaya Tradisional di Sasak

Reli perjalanan di Terios 7 Wonders: Hidden Paradise dilanjutkan ke pulau Lombok, dan tujuannya adalah desa Sade Rambitan. Untuk menuju daerah ini, tim menggunakan GPS yang terpasang. Sehingga dengan mudah perjalanan sepanjang 158 kilometer dari Bali-Lombok, dilalui. Walaupun sempat menemukan jalan berdebu dan rusak, dengan mudah bisa dilewati oleh Daihatsu Terios ini. Di Desa ini kearifan busaya tradisional sangat kental terasa. Alunan musik tradisional menyambut tim yang datang kesana.
 
Penenun Tradisional di Desa Sasak Lombok.
Keramahan masyarakatnya sangat baik, sehingga sebagai pendatang kita akan disuguhi dengan keragaman budaya dan adat istiadat di sana. Desa ini menjadi salah satu tujuan wisata yang cukup terkenal di Lombok, bahkan banyak turis mancanegara menyambangi desa Sade Rambitan ini.

Menikmati Alam di Sumbawa.

Setelah puas menikmati keramahan di Desa Sade Rambitan, tim melanjutkan petualangannya di Hidden Paradise ke Dompu, yang menempuh jarak cukup panjang, sekitar 585 kilometer. Inilah perjalanan yang cukup menantang bagi tim dan Daihatsu Terios di hari ke-10.

Suspensi Terios benar-benar diuji dengan per keongnya yang bisa bertahan dari perjalanan yang cukup jauh. Dompu sendiri berada di Bima, tepatnya di desa Palama, Donggo, Nusa Tenggara Barat, Di sini terkenal dengan susu kuda liarnya. Yang katanya bisa menyembuhkan beragam penyakit.

Keindahan alam Sumbawa yang menakjubkan.
Banyak masyarakat di sini yang menjadi peternak kuda, hampir di setiap rumah memiliki kuda peliharaan, yang susunya bisa diperah. Kuda-kuda tersebut tidak dikandangkan, sehingga cukup sulit untuk mengambil susu dari kuda-kuda tersebut.

Bagi yang penasaran, susu kuda bisa diminum langsung tanpa proses penyaringan atau pemurnian terlebih dahulu. Rasanya sangat lebut, tidak seperti susu sapi. Dan cara pemerahan hingga alamnya, menjadi daya tarik bagi wisatawan yang senang berpetualang.

Perjalanan Penutup, Komodo yang Misterius.

Kesempurnaan perjalanan Terios 7 Wonders: Hidden Paradise ini ditutup di Pulau Komodo. Di sinilah mahluk purba era dinosaurus bisa ditemukan. Kendaraan yang digunakan pun tidak menyerah, setiap perjalanan aspal, lumpur, pasir, hingga berdebu, bisa dilewati dengan mudahnya.


Saat berhadapandengan mahluk purba ini kita harus waspada, walaupun dia tidak mempunyai gigi seperti singa, dan tidak mempunyai bisa seperti ular, namun jika tergigit, maka bakteri di liurnya akan membuat mangsanya mati perlahan-lahan dan menyakitkan.

Inilah petualangan indah dan menakjubkan bersama Daihatsu Terios, kendaraan yang tangguh di segala medan.

www.alambudaya.com (My travel journey, lets explore beauty of Indonesia)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma

"Traveling Indonesia is like a box of chocolates, you never know what you're gonna get”