Wisata Bahari Minahasa Tenggara Sulawesi.


Photography and Text by Barry Kusuma

Pemandangan Teluk Buyat & aktivitas nelayan di Minahasa Tenggara

Minahasa Tenggara sudah dikenal dan populer di antara orang-orang Eropa karena hasil bumi dan keindahan alamnya. Kabupaten yang masuk di Sulawesi Utara ini sering kali disebut sebagai salah satu tempat pariwisata bahari di Indonesia. karena memiliki alam yang indah dan dikenal juga sebagai salah satu Spot untuk menyelam di Sulawesi Utara selain Taman Nasional Bunaken. Minahasa Tenggara yang secara geografis berada di tepi pantai, menguntungkan bagi wisatawan yang berlibur ke sana. Menikmati matahari terbit dan terbenam sambil memotret merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan.

di Minahasa Tenggara anda WAJIB mencoba Seafoodnya

untuk menuju Minahasa Tenggara ini paling mudah adalah melalui Manado, dari Manado kita melalui jalan darat dengan lama perjalanan 3 sampai dengan 4 jam melalui jalur selatan Sulawesi, sebaiknya selama perjalanan kita membawa obat anti mabuk karena perjalanan menuju ke Minahasa Tenggara jalannya sangat berkelok kelok. adapun detail Transportasi menuju kesana adalah sebagai berikut.

Suasana Pantai Lakban setelah Sunrise

TRANSPORTASI
- Untuk transportasi dari Manado ke Ratatotok biasanya dengan taksi mobil station wagon seperti kijang atau innova. Per pax Rp.35.000. bisa juga dengan Bus Damri, Rp 20.000. Perjalanan ke Ratatotok ditempuh sekira 3 jam. Kalau mau juga bisa naik Ojek motor (Rp.100.000). Kalau mau carter mobil juga bisa. Mobil seperti avanza sekitar Rp.250.000 perhari tanpa bensin tanpa driver, disewa di Manado.

- Untuk penginapan bisa menginap di rumah penduduk dengan rate sekitar Rp.200.000 – 400.000 tergantung jenis rumah. Itu sudah termasuk 1x makan. Tapi laundry tidak termasuk.

- Ada juga penginapan yang dikelola oleh Yayasan Ratatotok Buyat yang didirikan PTNMR. Tetapi untuk menginap harus mendapatkan rekomendasi dari PTNMR dulu karena masih merupakan wilayah perusahaan. Rate penginapan disini sekitar Rp. 200.000 – 350.000 tergantung jenis kamar dan fasilitas (ada yang kipas angin atau AC). Itu sudah termasuk makan 3 x sehari dan laundry. Biasanya yang menginap adalah tamu2 PTNMR dan para penyelam yang banyak datang sekitar bulan November hingga Mei saat cuaca di Teluk Buyat bersahabat.

Gunung Lokon dapat kita lihat jika menuju Minahasa di pagi hari.

sesampai di Minahasa Tenggara ada beberapa objek wisata yang harus dikunjungi, apa sajakah objek wisata tersebut.

aktivitas Nelayan di Pantai Lakban atau dikenal sebagai Pantai Buyat.

Pantai Lakban

Pantai Lakban ini berada di Ratatotok Minahasa Tenggara, saat yang paling tepat untuk menikmati pantai ini saat pagi hari. pantai Lakban ini sangat terawat dan mempunyai pemandangan yang indah, disisi pantai banyak terdapat bukit bukit yang mengelilinginya dan kita bisa menaiki bukit tersebut dan menikmati keindahan Teluk dari atas bukit ini. selain menikmati aktivitas pantai Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di tempat ini antara lain menikmati taman laut dengan berkeliling menggunakan Kapal Nelayan, naik perahu berkaca snorkling dan menyelam. karena kondisi saya waktu itu sedang tidak fit saya memutuskan untuk berenang dan snorkling saja. dengan menyewa kapal dari penduduk desa nelayan sekitar seharga Rp 500.000 sd Rp 700rb perharinya, ketika snorkling banyak saya melihat ikan ikan yang berwarna warni dan terumbu karang yang sebagian besar sudah tumbuh.

Desa Nelayan Ratatotok yang berada di Teluk Buyat.
sepertinya biota laut di Pantai Lakban ini sangat sehat karena banyaknya ikan dan terumbu karang yang tumbuh. hanya sayangnya sebagian terumbu karang yang rusak akibat pengeboman dari oknum nelayan nelayan saat mereka mencari ikan. nama pantai Lakban ini dahulu dinamakan Teluk Buyat dan sempat santer diisukan pantai disini tercemar limbah tambang pada tahun 2004. setelah aktivitas penambangan tutup Pantai Buyat ini dirubah menjadi Pantai Lakban dan sekarang menjadi destinasi Wisata pantai yang diunggulkan di Minahasa Tenggara.

Danau Messel yg merupakan eks Tambang PT Newmont Minahasa yg sdh direklamasi
Danau Messel

Danau ini dinamakan Messel karena pada saat ditemukan ada bangunan dari beton yang diperkirakan ada sejak jaman Belanda, sehingga dinamakan Danau Messel. untuk mencapai Danau Messel ini cukup sulit karena harus melalui jalan yang berbatu, sebetulnya danau Messel ini bukanlah danau Alami, tetapi bekas site Tambang PT Newmont Minahasa yang sudah direklamasi dan saat ini menjadi Danau tempat wisata dan buat yang hobi memancing didanau ini katanya Polisi Hutan yang menjagannya banyak terdapat ikan mas dan mujair.

setelah puas menikmati beberapa objek wisata di Minahasa Tenggara saatnya pulang menuju ke Manado dan dilanjutkan ke Jakarta, ada baiknya kita menginap di Manado sehari dan pulang dari Minahasa Tenggara ini dipagi hari. karena selama perjalanan pulang kita bisa mampir di Tomohon dan menikmati pemandangan Pegunungan Lokon yang saat ini masih aktif, karena kita melewati jalur selatan saya sangat merekomendasikan untuk mampir di Danau Linow.


Pemandangan Danau Linow yang indah

Danau Linow

Danau Linow ini terbilang baru untuk destinasi wisata di Sulawesi Utara, saat memasuki kawasan Danau saya cukup kaget juga karena tiket yang dibayarkan adalah Rp 25.000 dan relatif agak mahal untuk wisata lokal. tetapi setelah tiba di tepi Danau Linow saya sangat terkesima dengan keindahan Danaunya, suatu destinasi yang sangat terawat dan bersih. disepanjang tepi danau kita bisa melihat itik dan angsa yang berseliweran dengan lucunya mereka berenang bersama anak anak itiknya.

banyak ditemui itik dan angsa yg berenang di tepian danau Linow.
yang membuat spesial Danau Linow ini adalah warna danaunya yang bisa berubah berwarna warni ketika terkena sinar matahari, yang membuat warna warni danau ini ternyata karena tingginya kadar belerang yang ada didanau ini. disudut sudut danau ada disediakan Cafe yang menghadap Danau dengan view pemandangan indah langsung menuju Danau. tiket masuk tadi ternyata bisa ditukarkan dengan secangkir teh hangat atau kopi disertai dengan kue bangket yaitu Kue tradisional Minahasa yang terbuat dari sagu. menikmati teh hangat disuguhi pemandangan indah Danau Linow adalah pengalaman yang sangat berkesan.

Cafe ditepi Danau Linow, sangat cocok menikmati Kopi hangat & Kue Bangket.

(advertorial)

Terima kasih saya ucapkan kepada PT Newmont Minahasa yang sudah mengundang saya untuk berkeliling Wisata Tambang dan melihat langsung Teluk Buyat di Minahasa Tenggara ini, selama saya di Pantai Lakban / Teluk Buyat saya banyak melihat ikan ikan dan terumbu karang banyak tumbuh yang menandakan lingkungan disini sehat. dan reklamasi yang dilakukan PT Newmont Minahasa di Danau Messel yang merupakan lokasi bekas penambangan sangat bagus dijadikan contoh oleh perusahaan perusahaan Tambang lainnya kalau Tambang itu tidak hanya merusak tetapi juga bisa menjaga lingkungan. dengan informasi yang saya berikan ini semoga bisa memberikan informasi kepada para pembaca tentang apa itu Wisata Tambang dan jangan ragu untuk Traveling ke Minahasa Tenggara.

Photography and Text by Barry Kusuma